About

Pages

Rabu, 05 Agustus 2009

Saga

sagamanis.jpg

SAGA

Nama latin: Abrus precatorius Linn

Nama daerah: Saga manis; Sogo telik; Si manis; Sagacai; Saga areuy; Piling-piling

Deskripsi tanaman: Perdu, merambat dan membelit, batang berkayu bercabang, batang muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna hijau kecokelatan. Daun majemuk, berselang-seling, menyirip ganjil, anak daun bulat telur, warna hijau. Perbungaan bentuk tandan. Buah polong. Biji bulat telur, warna merah bernoda hitam

Habitat: Tumbuh liar di semak belukar dan sebagai tanaman pekarangan pada ketinggian 250-900 m dpl

Bagian tanaman yang digunakan: Akar; Daun; Biji

Kandungan kimia: Glisirhizin; Prekatorina; Abrin; Trigonelina; Kholina; Zat beracun toksalbumin glikosida; Hemoglutinin; Zat racun abrulin

Khasiat: Antiinflamasi; Diuretik; Antitusif; Parasitisida

Nama simplesia: Abri Folium


Resep tradisional:


Batuk


Daun saga 1 genggam; Buah adas 5 butir; Kayu pulasari 1/2 jari tangan; Air 110 ml, Direbus sampai mendidih , Diminum 1 kali sehari 100 ml.

Sariawan


Daun Saga 2 g; Daun Pegagan 2 g; Rasuk angin 1 g; Kulit kayu turi 1/2 jari tangan; Akar manis 1 jari tangan; Air 110 ml, Direbus sampai mendidih , Diminum 1 kali sehari 100 ml.

Wasir


Daun saga 1 genggam; Herba Pegagan 1 genggam; Daun Patikan Cina (serbuk)1 sendok teh; Akar Kelembak (serbuk)1/2 sendok teh; Rimpang temu lawak 7 keping; Air 110 ml , Direbus sampai mendidih, Diminum 1 kali sehari 100 ml.





Sambang Darah

sambangdarah.jpg

SAMBANG DARAH

Nama daerah: Remek daging

Deskripsi tanaman: Perdu, batang berkayu, percabangan menggarpu, bergetah, warna hijau kecoklatan. Daun tunggal, bulat telur, sampai lanset, permukaan atas berwarna hijau, permukaan bawah berwarna ungu sampai coklat. Perbungaan tumbuh di ketiak daun dan di ujung batang. Buah kotak, bulat, berwarna merah.

Habitat: Tumbuh di pekarangan rumah sebagai tanaman hias pada ketinggian 1-900 m dpl.

Bagian tanaman: Daun

Kandungan kimia: Flavonoid; Saponin; Tanin

Khasiat: Emenagog

Nama simplesia: Ez coecariae folium


Resep tradisional:


Pendarahan
Daun sambang darah 9 helai; Garam sedikit; Air secukupnya, Dipipis atau diseduh, Diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir



Sambung Nyawa

sambung_nyawa.jpg

SAMBUNG NYAWA

(Gynura Procumbens Back)

Herba, berdaging. Batang memanjat, rebah, atau merayap, bersegi, gundul, berdaging, hijau keunguan, menahun. Daun berbentuk helaian daun, bentuk bulat telur, bulat telur memanjang, bulat memanjang, ukuran panjang 3,5 – 12,5 cm, lebar 1- 5,5 cm, ujung tumpul, runcing, meruncing pendek, pangkal membulat atau rompang. Tepi daun rata, bergelombang atau agak bergigi. Tangkai daun 0,5 cm sampai 1,5 cm. Permukaan daun kedua sisi gundul atau berambut halus. Perbungaan dengan susunan bunga majemuk cawan, 2- 7 cawan tersusun dalam susunan malai (panicula) sampai malai rata (corymb), setiap cawan mendukung 20-35 bunga, ukuran panjang 1,5- 2 cm, lebar 5-6 mm. Tangkai karangan dan tangkai bunga gundul atau berambut pendek, tangkai karangan 0,5- 0,7 cm. Brachtea involucralis dalam berbentuk garis berujung runcing atau tumpul, panjang 0,3 – 1 cm. Lebar 0,6 – 1,7 cm, gundul, ujung berwama hijau atau coklat kemerahan. Mahkota merupakan tipe tabung, panjang 1 – 1,5 cm, jingga kuningan atau jingga. Benang sari berbentuk jarum, kuning, kepala sari berlekatan menjadi satu. Buah berbentuk garis, panjang 4 – 5 mm, coklat. Daun mempunyai susunan dan fragmen yang sesuai dengan sifat anatomi keluarga tumbuhan bunga matahari (Asteraccae = Compositae). Waktu berbunga Januari – Desember. Di Jawa perbungaan jarang ditemukan. Tumbuhan ini banyak ditemukan di Jawa pada ketinggian 1 – 1200 m dpl, terutama tumbuh dengan baik pada ketinggian 500 m dpl. Banyak ditemukan tumbuh di selokan, semak belukar, hutan terang, dan padang rumput . Secara kultur jaringan, eksplan yang terbaik untuk penumbuhan kalus G. procumbens adalah tangkai daun yang ditaburkan. Media yang terbaik untuk penumbuhan kalus adalah media RTK yaitu media RT dengan air kelapa 10%. Pemberian kombinasi pupuk N dan P memberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan hasil produksinya. Pemakaian BA 1 – 4 mg/l memberikan kondisi yang baik untuk multiplikasi tunas. Cara perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan menggunakan stek batang. Pertumbuhan batang dan daun cepat sehingga dapat segera dimanfaatkan. Tanaman akan tumbuh baik pada tempat ternaungi karena helaian daun lebih tipis dan lebar, sehingga lebih enak untuk dimakan segar.

Famili : Compositae

Efek Farmakologis : Bersifat dingin, netral, anti neoplastik, menurunkan tekanan darah.

Cara Budidaya : Dengan stek dan sedikit terlindung tempatnya.

Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya.

Maag : Daun mentah dilalap secara teratur.

Kena bisa ulat dan semut hitam : Daun mentah segar 1 lembar digosok kebagian yang kena ulat samapi keluar air/getahnya lakukan 2 jam sekali.

Kolesterol tinggi : Daun mentah 3 lembar dicuci dan dijadikan lalapan, bisa juga di juice, lakukan secara teratur.

Ambeien, Lever, Tumor : Seperti Kalecterol.

Diabetes melitus : Seperti kolesterol.

Radang pita tenggorok, sinusitis : Sama seperti Tekanan darah tinggi.

Tekanan darah tinggi : Seperti kolesterol tetapi daunnya 4 lembar.





Sambiloto

sambiloto.jpg

SAMBILOTO

Nama latin: Andrographis paniculata

Sinonim :
= Andrographis paniculata, Ness. = Justicia stricta, Lamk. = J.paniculata, Burm. = J.latebrosa, Russ.

Familia :
Acanthaceae

Nama daerah: Ki Oray, Ki Peurat, Takilo (Sunda). bidara, sadilata, sambilata,; takila (Jawa). pepaitan (Sumatra).; Chuan xin lian, yi jian xi, lan he lian (China), xuyen tam lien,; cong cong (Vietnam). kirata, mahatitka (India/Pakistan).; Creat, green chiretta, halviva, kariyat (Inggris).;

Deskripsi tanaman: Sambiloto tumbuh liar di tempat terbuka, seperti di kebun, tepi sungai, tanah kosong yang agak lernbap, atau di pekarangan. Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 700 m dpl. Terna semusim, tinggi 50 – 90 cm, batang disertai banyak cabang berbentuk segi empat (kwadrangularis) dengan nodus yang membesar. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang, bentuk lanset, pangkal runcing, ujung meruncing, tepi rata, permukaan atas hijau tua, bagian bawah hijau muda, panjang 2 – 8 cm, lebar 1 – 3 cm. Perbungaan rasemosa yang bercabang membentuk malai, keluar dari. ujung batang atau ketiak daun. Bunga berbibir berbentuk tabung;kecil- kecil, warnanya putih bernoda ungu. Buah kapsul berbentuk jorong, panj ang sekitar 1,5 cm, lebar 0,5 cm, pangkal dan ujung tajam, bila masak akan pecah mernbujur menjadi 4 keping-Biji gepeng, kecil-kecil, warnanya cokelat muda. Perbanyakan dengan biji atau setek batang.
Syarat Tumbuh a. Iklim · Ketinggian tempat : 1 m – 700 m di atas permukaan laut · Curah hujan tahunan : 2.000 mm – 3.000 mm/tahun · Bulan basah (di atas 100 mm/bulan): 5 bulan – 7 bulan · Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan): 4 bulan – 7 bulan · Suhu udara : 250 C – 320 C · Kelembapan : sedang · Penyinaran : sedang b. Tanah · Tekstur : berpasir · Drainase : baik · Kedalaman air tanah : 200 cm – 300 cm dari permukaan tanah · Kedalaman perakaran : di atas 25 cm dari permukaan tanah · Kemasaman (pH) : 5,5 – 6,5 · Kesuburan : sedang – tinggi 2. Pedoman Bertanam a. Pegolahan Tanah · Buatkan lubang tanam berukuran 25 cm x 25 cm x 25 cm b. Persiapan bibit · Biji disemaikan dalam kantong plastik. c. Penanaman · Bibit ditanam pada lubang tanam yang telah disediakan dengan jarak tanam 1,5 m x 1,5 m

Bagian tanaman yang digunakan: Seluruh bagian tumbuhan

Kandungan kimia: Andrografin; Andrografoloid; Panikulin

Khasiat: Antiinflamasi; Antipiretik; Analgesik; Diuretik; Stomakik; Antibengkak

Nama simplesia: Andrographidis Herba


Resep tradisional:
Gatal-gatal


Daun sambiloto 1 g; Jahe 1 g; Ngokilo 1 g; Akar wangi 1 g, Semua bahan ditumbuk halus seperti bubuk, Diminum 3x sehari.
Kudis


Daun sambiloto segar 1 genggam; Belerang sedikit, Campuran ditumbuk hingga halus sampai rata, Dilumurkan pada kulit yang sakit; dan lakukan setiap hari hingga sembuh.


Demam digigit serangga atau binatang berbisa


Daun sambiloto 1 genggam; Air secukupnya, Dipipis, Diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir; ampas dioleskan pada tempat gigitan.

Kencing manis


Daun sambilata 25 helai; Daun kumis kucing 25 helai; Air 110 ml, Direbus sampai mendidih, Diminum 1 kali sehari 100 ml.
Radang usus bantu


Daun sambiloto; Air Secukupnya, Dipipis atau diseduh , Diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir; apabila ramuan dibuat seduhan maka diminum 1 kali sehari 100 ml.
Tifus


Daun sambiloto 17 helai; Air secukupnya, Dipipis, Diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir.

Kaki bengkak, Daun sambiloto; Air secukupnya, Dipipis hingga berbentuk pasta, Diparamkan pada kaki setiap pagi dan sore.v




Sangitan

sangitan1.jpg

SANGITAN

(Sambucus javanica Reinw. ) Famili : Caprifoliaceae

Daerah : Abur (Aceh), babalat (bengkulu), Brobos kebo (jawa), kerak nasi (sunda)

Asing : Shuo diao, pa-so ma (Cina)

Sifat Kimiawi : Mengandung minyak atsiri, cyanogenic glucoside, ursolic acid, KNO, B-sitosterol, A-amyrin palmitate, tanin. Buahnya mengandung saponin dan flavonoida.

Efek Farmakologis : Rasanya manis sedikit pahit dan sifatnya hangat. Herba ini masuk meridien hati dan berkhasiat sebagai peluruh kencing, menghilangkan bengkak dan nyeri serta melancarkan sirkulasi. Akarnya berkhasiat meredakan kolik dan menghilangkan pembengkakan. Buah berkhasiat peluruh kencing, pembersih darah, pencahar dan perangsang muntah.

Cara Budidaya : biasanya dengan setek atau bijinya.

Bagian tanaman yang digunakan : Akar, herba serta bunga yang dijemur sampai kering bila akan disimpan.

Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya.

1. Badan bengkak pada penyakit ginjal dan beri-beri : cuci 30-60 g herba sangitan berikut akarnya, lalu potong seperlunya, rebus dalam 3 gls air sampai tersisa 1 gls, saring setelah dingin dan minum sekaligus dipagi hari.

2. Rhematik, sakit pinggang, bengkak akibat terpukul : rebus 15-30 gr tumbuhan sangitan kering dalam 3 gls air sampai tersisa 1 gls, setelah dingin disaring dan gunakan untuk 2 kali minum, pagi dan sore, air ini bagus juga untuk kompres bagian yang bengkak.

3. Rubela : seluruh tumbuhan secukupnya dibersihkan dan dipotong lalu direbus dengan 3-5 ltr air sampai mendidih lalu hangat-hangat digunakan untuk mandi.

4. Sakit Kuning : cuci akar kering 30-50 gr atau 90 gr akar basah lalu potong seperlunya, tambahkan daging sapi sama banyak lalu di Tim, setelah dingin air diminum dan dagingnya dimakan.

5. Bengkak akibat terpukul, patah tulang : cuci 20 gr akar kering, potong dan tambahkan 400 cc air putih dan 2 sloki arak putih, rebus sampai airnya tinggal setengahnya. Tambahkan gula pasir 30 gr dan diaduk rata, setelah dingin saring dan airnya diminum untuk 2 x minum pagi dan sore





Seledri

seledri.jpg

SELEDRI

Nama latin: Apium graveolens L

Nama daerah: Sledri; Seladri; Sadri; Sederi; Seleri; Seldri; Daun sop

Deskripsi tanaman: Daunnya berpangkal pada batang dekat tanah, berbentuk lekuk tangan, baunya agak sedap.

Habitat: Banyak ditanam di sawah dan di ladang yang tanahnya agak lembab di daerah pegunungan.

Bagian tanaman yang digunakan: Seluruh bagian tumbuhan ;Biji

Kandungan kimia: Asparagin; Manit; Zat pati; Lendir; Pentosan; Glutamina; Tirosin; Flavon glukosida; Vitamin; Kolin; Linase; Zat pahit; Minyak atsiri

Khasiat: Stomakik; Diuretik; Antispasmodik

Nama simplesia: Apii Herba


Resep tradisional: z
Asam urat


Biji seledri 2 g; Air 110 ml, Direbus sampai mendidih, Diminum 1 kali sehari 1 ramuan.
Reumatik


Bonggol seledri (potong tipis-tipis)2 buah; Air 110 ml, Dibuat infus, Diminum 2 kali sehari; tiap kali minum 100 ml.

Tekanan darah tinggi


Herba seledri segar 250 g; air secukupnya, Dipipis, Diminum 1 kali sehari 1 ramuan



Semanggi

semanggi.jpg

SEMANGGI

Nama latin: Hydrocotyle sibthorpiodes Lamk.

Nama daerah: Daun asam kecil; Calincing; Mala-mala; Cembicenan

Deskripsi tanaman: Semak menjalar atau merayap, berongga beruas-ruas, ruas yang bersentuhan, dengan tanah keluar akar, warna hijau. Daun bulat, ujung rompang, warna hijau. Bunga kecil keluar di ketiak daun, mahkota bentuk corong, warna kuning keputihan. Buah buni, lonjong, buah muda berwarna hijau, dan buah tua berwarna hitam

Habitat: Tumbuh pada tempat yang terkena sinar matahari atau agak rindang pada dataran rendah hingga ketinggian 3000 m dpl.

Bagian tanaman yang digunakan: Seluruh bagian tumbuhan

Kandungan kimia: Minyak atsiri; Saponin; Zat samak

Khasiat: Antiinflamasi; Diuretik

Nama simplesia: Hydrocotyle sibthorpioidi Herba


Resep tradisional:
Batuk
Herba semanggi gunung segar 25 g; Air 110 ml, Dibuat infus, Diminum 1 kali sehari 100 ml.


Asma
Daun semanggi secukupnya; Air secukupnya, Dimasak, Dimakan sebagai sayuran





Sembukan

sembukan.jpg

SEMBUKAN

Nama latin: Paederia foetida L.

Nama daerah: Daun kentut; Kahitutan; Kasembukan; Bintaos; Gumi siki

Deskripsi tanaman: Semak semusim, membelit, batang masif beruas, berakar, dari buku-buku tumbuh akar, warna cokelat. Daun tunggal, berhadapan, bulat telur, berbulu. Perbungaan bentuk malai, mahkota putih. Buah batu, warna kuning

Habitat: Tumbuh liar di pagar dan tebing sungai pada ketinggian 1-1000 m dpl.

Bagian tanaman yang digunakan: Daun

Kandungan kimia: Alkaloid indol; Paederina; Asperulosina; Paederosida; Skandosida; Desasetilasperulosida

Khasiat: Antiinflamasi; Stomakik; Antirematik; Diuretik; Karminatif

Nama simplesia: Paederiae Folium


Resep tradisional:



Maag


Daun sembukan segar 1 genggam; Air secukupnya, Dipipis, Diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir



Perut kembung


Daun sembukan segar 1 genggam; Air secukupnya, Dipipis, Diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir



Herpes

Daun sembukan segar 1 genggam; Daun lampes 1 genggam; Air sedikit, Dipipis, Diborehkan pada kulit yang sakit




Sembung

sembunglegi.jpg

SEMBUNG

Nama latin: Blumea balsamifera (L.)DC

Nama daerah: Sembung legi; Sembung utan; Sembung Gantung; Sembung mingsa; Kamandhin

Deskripsi tanaman: Pohon, tinggi lebih kurang 2 m, batang tegak, bagian atas berbulu, bau aromatis, warna hijau kotor. Daun tunggal, tersebar, helai daun lonjong, pangkal dan ujung meruncing, tepi bergerigi, berbulu. Perbungaan bentuk tandan, tumbuh diketiak daun dan ujung batang, mahkota berwarna putih kekuningan. Buah kotak, bentuk silindris, berambut warna putih kecokelatan. Biji pipih, warna putih.

Habitat: Tumbuh pada daerah cukup cahaya, tidak terlalu kering, tersebar di pulau Jawa mulai dataran rendah sampai 2000 m dpl.

Bagian tanaman yang digunakan: Daun ; Akar

Kandungan kimia: Minyak atsiri (sineol, borneol, kamfer); Glikosida; Flavanol; Tanin

Khasiat: Diaforetik; Ekspetoran; Diuretik; Antirematik

Nama simplesia: Blumeae Folium


Resep tradisional:
Meningkatkan empedu


Daun sembung 4 helai; Air 110 ml, Direbus sampai mendidih, Diminum 1 kali sehari 100 ml.

Selesma


Daun sembung 5 helai; Daun sembukan 1 genggam; Air 110 ml, Dibuat infus atau dipipis, Diminum 2 kali sehari, tiap kali minum 100 ml; apabila dipipis diminum 2 kali sehari; tiap kali minum 1/4 cangkir.

Demam

Daun sembung secukupnya; Air 1 panci, Direbus sampai mendidih, Basahi handuk kecil dengan ramuan tersebut; kemudian digunakan untuk membasuh badan; muka; kaki; dan tangan





Senggugu


senggugu.jpg

SENGGUGU

(Clerodendrum serratum (L.) Moon) Tumbuh liar pada tempat-tempat terbuka atau agak terlindung, bisa ditemukan di hutan sekunder, padang alang-alang, pinggir kampung, tepi jalan atau dekat air yang tanahnya agak lembap dari dataran rendah sampai 1.700 m dpl. Senggugu diduga tumbuhan asli Asia tropik. Perdu tegak, tinggi 1 – 3 m, batang berongga, berbongkol besar, akar warnanya abu kehitaman. Daun tunggal, tebal dan kaku, bertangkai pendek, letak berhadapan, bentuk bundar telur sampai lanset, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi tajam, pertulangan menyirip, kedua permukaan berambut halus, panjang 8 – 30 cm, lebar 4 – 14 cm, warnanya hijau. Perbungaan majemuk bentuk malai yang panjangnya 6 – 40 cm, warnanya putih keunguan, keluar dari ujung-ujung tangkai. Buah buni, bulat telur, masih muda hijau, setelah tua hitam. Perbanyakan dengan biji.

Famili : Verbenaceae

Nama lain : Singgugu (Sunda). srigunggu, sagunggu (Jawa).; Kertase, pinggir tosek (Madura). senggugu (Melayu).; Sinar baungkudu (Batak Toba), tinjau handak (Lampung),; San tai hong hua (China).;

Sifat Kimiawi : Daun : mengandung kalium, sedikit Natrium dan Alkoloid ; Kulit Akar : glikosida fenol ; Kulit Batang : senyawa triterpenoid, asam oleanolat, asam quertaroat dan asam serratogerat ; Kulit akar : Glikosida fenol, manitol dan sitosterol. Efek Farmakologis : Sifatnya pahit, pedas dan sejuk serta menghilangkan rasa sakit.

Bagian tanaman yang digunakan : Daun, kulit batang dan bunga.

Cara Budidaya : Dengan cara stek.

Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya.

Tulang patah, Luka terpukul, digigit ular, bisul : Tanaman ditumbuk lumat lalu tempelkan ke yang luka

Borok berair, Rematik : daun segar ditumbuk lalu digodok dan direndamkan ke bagian yang sakit

Perut busung, Cacingan : Daun diseduh dangan temulawak dan garam lalu diminum

Asma, bronchitis, Susah kencing : Minum seduhan akarnya.

Malaria, Memulihkan tenaga sehabis melahirkan, Menjernihkan suara



Serai

seraiwangi.jpg

SERAI

Nama latin: Andropogon nardus Linn.

Nama daerah: Sereh; Sereh seri; Sorani

Deskripsi tanaman: Semak tahunan, batang tidak berkayu, putih kotor. Daun tunggal, bentuk lanseet, berpelepah, pangkal pelepah memeluk batang, warna hijau. Perbungaan bentuk malai, karangan bunga berseludang, warna bunga kuning keputihan. Buah bulat panjang, pipih, warna putih kekuningan.

Habitat: Tumbuh liar di tepi sungai atau tempat ynag cukup air, cukup sinar matahari pada dataran rendah 900 m dpl.

Bagian tanaman yang digunakan: Seluruh bagian tumbuhan

Kandungan kimia: Minyak atsiri (geraniol, sitronelal, dan eugenolmetileter)

Khasiat: Antiinflamasi; Diaforetik; Stomakik; Emenagog; Analgesik

Nama simplesia: Andropogonae Herba


Resep tradisional:
Rematik


Akar serai 15 g, Diambil minyaknya, Oleskan pada tempat yang nyeri pada pagi dan sore hari.


Haid tidak teratur


Akar serabut 7 g; Daun muda 12 g; Air 110 ml, Rebus hingga mendidih, Diminum pagi dan sore





 

Blogger news

Blogroll

About