Minggu, 09 Agustus 2009
Cucian
"Perbuatan dosa yang kita lakukan seperti 'debu dan kotoran' yang melekat di
'baju kehidupan' kita. Anda harus melepas dan mencucinya supaya bersih.
Bagaimana Anda mencucinya, itu pilihan Anda sendiri."
Di sebuah perkampungan di kota Yogyakarta, ada satu rumah memasang spanduk
bertuliskan kalimat dengan typografi mencolok sebagai berikut: "Cucian
Mahasiswa - Rp 12,500.00 per kilogram - Tidak dicampur cucian orang lain -
Bisa antar dan jemput", lalu diikuti dengan nomor telepon yang tak kalah
mencolok.
Membaca spanduk ini saya lalu teringat pada masa saya masih kuliah dan
hidup"mandiri" di Yogyakarta. Service canggih semacam ini belum ada.
Jangankan membayar jasa cucian di luar, bahkan tempat kost yang menyediakan
service cuci di dalam pun jarang, selain mahal juga hanya tempat kost
tertentu yang berani menyediakannya. Jadilah kami memang harus mengerjakan
kebutuhan sendiri secara mandiri. Agak iri saya sebenarnya dengan
"kemewahan" mahasiswa sekarang.
Mengambil analogi cucian ini, hidup kita juga tidak pernah lepas dari
"baju-baju kotor". Tetapi Anda tidak perlu iri dengan kemewahan mahasiswa
kost di Yogyakarta, karena Anda sudah memiliki "kemewahan" Anda sendiri,
bagaimana mencuci "baju kotor" kehidupan Anda. Anda bisa "mencuci"-nya
sendiri, atau meminta jasa orang lain, atau datang ke "laundry" (rumah-rumah
ibadah) yang dengan senang hati bisa membantu Anda. Tentu dengan
"pembayaran" berupa ketaatan dan upaya keteguhan iman Anda. Atau, kalau
cucian mahasiswa di Yogyakarta bisa memberikan tarip murah Rp 12,500.00 per
kilogram, ada "laundry baju kotor kehidupan" yang akan membantu dengan tarip
murah meriah, kalau tidak bisa dibilang gratis. Nah, sudahkah rajin mencuci
"baju kehidupan" Anda?
Sebatang Bambu
Mencintai Orang Spesial
Tetapi lebih indah untuk mencintai dan tidak pernah menemukan keberanian untuk memberitahu mereka apa yang kamu rasakan.
Hanya perlu satu menit untuk menghancurkan seseorang, satu jam untuk menyukai seseorang, satu hari untuk mencintai seseorang tetapi membutuhkan seumur hidup untuk melupakan seseorang
Mungkin Tuhan menginginkan kita untuk bertemu dengan orang yang tidak tepat sebelum bertemu.
Jadi ketika kita akhirnya bertemu dengan orang yang tepat, kita akan tahu betapa berharganya anugerah tersebut
Cinta adalah ketika kamu membawa perasaan, kesabaran dan romantis dalam suatu hubungan dan menemukan bahwa kamu peduli dengan dia.
Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu.
Hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus membiarkannya pergi.
Ketika pintu kebahagiaan tertutup, yang lain terbuka.
Tetapi kadang-kadang kita menatap terlalu lama pada pintu yang telah tertutup itu sehingga kita tidak melihat pintu lain yang telah terbuka untuk kita.
Teman yang terbaik adalah teman dimana kamu dapat duduk bersamanya dan merasa terbuai, dan tidak pernah mengatakan apa-apa dan kemudian berjalan bersama.
Perasaan seperti itu adalah percakapan termanis yang pernah kamu rasakan.
Benarlah bahwa kita tidak tahu apa yang kita dapatkan sampai kita kehilangan itu ??
Tetapi benar juga bahwa kita tidak tahu apa yang hilang sampai itu ada.
Memberikan seseorang semua cintamu tidak pernah menjamin bahwa mereka akan mencintai kamu juga!
Jangan mengharapkan cinta sebagai balasan, tunggulah sampai itu tumbuh didalam hati mereka.
Tetapi jika tidak, pastikan dia tumbuh didalam hatimu.
Ada hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang dari mereka kamu ingin dengar.
Tetapi jangan sampai kamu menjadi tuli walaupun kamu tidak mendengar itu dari seseorang yang mengatakan itu dari hatinya.
Jangan pernah berkata selamat tinggal jika kamu masih ingin mencoba.
Jangan menyerah selama kamu merasa masih dapat maju.
Jangan pernah berkata kamu tidak mencintai orang itu lagi bila kamu tidak bisa membiarkannya pergi.
Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walapun mereka telah dikecewakan.
Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati.
Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangun kembali kepercayaan.
Jangan melihat dari wajah, itu bisa menipu.
Jangan melihat kekayaan, itu bisa menghilang.
Datanglah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum karena sebuah senyuman dapat membuat hari yang gelap menjadi cerah.
Berharaplah kamu dapat menemukan seseorang yang dapat membuatmu tersenyum.
Ada saat di dalam kehidupanmu dimana kamu sangat merindukan seseorang, kamu ingin mengambil mereka dari mimpimu dan benar-benar memeluk dia.
Berharaplah bahwa kamu dapat bermimpi tentang dia, yang berarti mimpilah apa yang ingin kamu mimpikan, pergilah kemana kamu ingin pergi, jadilah sesuai dengan keinginan kamu, karena kamu hanya hidup sekali dan satu kesempatan untuk melakukan apa yang kamu inginkan.
Semoga kamu mendapat cukup kebahagiaan untuk membuat kamu bahagia, cukup cobaan untuk membuat kamu kuat, cukup penderitaan untuk mmbuat kamu menjadi manusia yang sesungguhnya, dan cukup harapan untuk membuat kamu bahagia.
Selalu letakkan dirimu pada posisi orang lain.
Jika kamu merasa bahwa itu menyakitkan kamu, mungkin itu menyakitkan orang itu juga.
Kata-kata yang ceroboh dapat mengakibatkan perselisihan, kata-kata yang kasar bisa membuat celaka, kata-kata yang tepat waktu dapat mengurangi ketegangan, kata-kata cinta dapat menyembuhkan dan menyenangkan.
Permulaan cinta adalah dengan membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri dan tidak membentuk mereka menjadi sesuai keinginan kita.
Dengan kata lain kita mencintai bayangan kita yang ada pada diri mereka.
Orang yang bahagia tidak perlu memiliki yang terbaik dari segala hal.
Mereka hanya membuat segala hal yang datang dalam hidup mereka.
Kebahagiaan adalah bohong bagi mereka yang menangis, mereka yang terluka, mereka yang mencari, mereka yang mencoba.
Mereka hanya bisa menghargai orang-orang yang penting yang telah menyentuh hidup mereka.
Cinta mulai dengan senyuman, tumbuh dengan ciuman dan berakhir dengan air mata.
Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu yang telah dilupakan.
Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupan kamu sampai kamu melupakan kegagalan kamu dan rasa sakit hati.
Ketika kamu lahir, kamu menangis dan semua orang di sekeliling kamu tersenyum.
Hiduplah dengan hidupmu, jadi ketika kamu meninggal, kamu satu-satunya yang tersenyum dan semua orang di sekeliling kamu menangis.
Makan Di Timur, Tidur Di Barat
Pada jaman perang berkecamuk di negeri Tiongkok, di negara Qi dikisahkan ada seorang gadis cantik jelita bak bidadari, ia adalah putri semata wayang yang sangat disayangi oleh kedua orang tuanya, yang berharap putrinya kelak bisa mendapatkan seorang suami yang ideal.
Rumah tinggal gadis tersebut mempunyai tetangga yang masing-masing satu di sebelah barat dan lainnya disebelah timur, dan secara kebetulan kedua
tetangga ini masing-masing juga mempunyai seorang putra yang masih perjaka, namun kondisi ekonomi kedua tetangga tersebut sungguh berbeda. Tetangga yang di sebelah timur adalah saudagar kaya, hartanya melimpah dan hidup bergelimang dengan kemewahan. Sedangkan tetangga yang disebelah barat adalah keluarga yang miskin, makan dengan lauk pauk seadanya, berpakaianpun sangat sederhana, hidup dalam kondisi serba kekurangan.
Putra kedua tetangga ini juga kebetulan bertolak belakang antara satu dengan lainnya, si perjaka tetangga yang disebelah timur, walaupun lahir dengan kondisi yang berkecukupan, namun wajah penampilannya sangat buruk, dan juga tidak memiliki kepandaian.
Sedangkan perjaka yang tinggal di sebelah barat, walaupun lahir dari
keluarga miskin, namun berwajah tampan dan cukup berpendidikan.
Suatu hari, kedua tetangga tersebut datang secara bersamaan untuk melamar putri tetangga mereka yang cantik tersebut, kedua orang tua gadis tersebut jadi serba salah, karena sulit menjatuhkan pilihan, antara menerima lamaran lelaki kaya tapi buruk rupa dan tak berpendidikan ataukah memilih lelaki tampan yang berpendidikan?
dalam keadaan bingung akhirnya keputusan ini mereka serahkan kepada putri mereka.
Seketika itu, gadis putri mereka wajahnya menjadi merah padam, berapa kali ingin membuka mulutnya, tapi seakan apa yang ingin dikeluarkan tertahan di kerongkongan, setelah beberapa saat ditunggu, sepatah katapun tak juga keluar dari mulut gadis ini.
Kedua orang tua gadis tersebut mengira putri mereka sulit mengutarakan
karena malu, lalu mereka memberikan saran:
"Anakku, kalaupun kau malu untuk mengucapkannya, kau berikan saja tanda
dengan menjulurkan tanganmu dari lengan baju, kalau kau senang dengan anak si juragan kaya, julurkan tanganmu yang sebelah kanan, jika kau memilih anak tetangga sebelah barat, julurkan tangan kirimu, sehingga kami mengetahui keinginanmu, namun semua itu terserah keputusanmu." Dan sungguh tak disangka oleh kedua orang tuanya, baru selesai mereka berbicara, si gadis langsung menjulurkan kedua tangannya dan bahkan mengangkatnya tinggi-tinggi, kedua orang tua tersebut tak memahami maksud anak gadisnya ini, lalu serentak bertanya: "Apa yang kamu maksud dengan menjulurkan kedua tanganmu?"
Si gadis dengan tersipu malu mengatakan: "Biarlah aku rela makan di keluarga tetangga sebelah barat dan tidur di keluarga tetangga sebelah timur."
Jawaban ini sungguh membuat kedua orang tuanya sangat kecewa dan tak sanggup berkata apa-apa lagi.
Di kemudian hari, Idiom "Makan di Timur, Tidur di Barat" adalah melukiskan seorang yang rakus, tamak, tidak tahu malu dan hanya memilih yang menguntungkan dirinya saja.
TUJUH KEAJAIBAN DUNIA.
Sekelompok siswa kelas geografi sedang mempelajari "Tujuh Keajaiban Dunia."
Pada awal dari pelajaran, mereka diminta untuk membuat daftar apa yang mereka pikir merupakan "Tujuh Keajaiban Dunia" saat ini. Walaupun ada beberapa ketidaksesuaian, sebagian besar daftar
berisi;
1) Piramida 2) Taj Mahal 3) Tembok Besar Cina 4)Menara Pisa 5)Kuil Angkor 6) Menara Eiffel 7) Kuil Parthenon
Ketika mengumpulkan daftar pilihan, sang guru memperhatikan seorang pelajar, seorang gadis yang pendiam, yang belum mengumpulkan kertas kerjanya. Jadi, sang guru bertanya kepadanya apakah dia mempunyai kesulitan dengan daftarnya.
Gadis pendiam itu menjawab, "Ya, sedikit. Saya tidak bisa memilih karena sangat banyaknya." Sang guru berkata, "Baik, katakana pada kami apa yang kamu miliki, dan mungkin kami bisa membantu memilihnya."
Gadis itu ragu sejenak, kemudian membaca, "Saya pikir, "Tujuh Keajaiban Dunia" adalah, 1) Bisa melihat, 2) Bisa mendengar, 3) Bisa menyentuh, 4) Bisa menyayangi, dia ragu lagi sebentar, dan kemudian melanjutkan, 5) Bisa merasakan, 6) Bisa tertawa, 7) Dan, bisa mencintai
Ruang kelas tersebut sunyi seketika. Alangkah mudahnya bagi kita untuk melihat pada eksploitasi manusia dan menyebutnya "keajaiban". Sementara kita lihat lagi semua yang telah Tuhan karuniakan untuk kita, kita menyebutnya sebagai "biasa". Semoga anda hari ini diingatkan tentang segala hal yang betul betul ajaib dalam kehidupan anda.
FILSUF : Open Mind
Semakin banyak Anda berbicara tentang diri sendiri, semakin banyak pula kemungkinan untuk Anda berbohong.
Jika Anda tidak bisa menjadi orang pandai, jadilah orang yang baik.
Seorang teman sejati akan membuat Anda hangat dengan kehadirannya, mempercayai akan rahasianya dan mengingat Anda dalam doa-doanya.
Doa memberikan kekuatan pada orang yang lemah, membuat orang tidak percaya menjadi percaya dan memberikan keberanian pada orang yang ketakutan.
Jika kita berbuat baik, kebaikan pula yang akan kita terima kelak.
Senyum tidak hanya akan menampilkan wajah yang cerah, namun juga menghangatkan jiwa.
Cinta itu angkuh dan lembut. Lebih baik memiliki cinta daripada memiliki semua bintang di langit.
Yang penting bukan berapa lama kita hidup, tetapi bagaimana kita hidup.
Nasihat yang baik tidak pernah datang terlambat.
Iri hati yang ditunjukan kepada seseorang akan melukai diri sendiri.
Anda cuma bisa hidup sekali saja didunia ini, tetapi jika anda hidup dengan benar, sekali saja sudah cukup.
Kenangan indah masa lalu hanya untuk dikenang, bukan untuk diingat-ingat.
Rasa takut bukanlah untuk dinikmati, tetapi untuk dihadapi.
Orang bijaksana selalu melengkapi kehidupannya dengan banyak persahabatan.
Lidah anda yang menentukan siapa anda.
Diantara isi rumah tangga, anak-anaklah yang terbaik.
Cinta seringkali akan lari bila kita mencari, tetapi cinta jua seringkali dibiarkan pergi bila ia menghampiri.
Jika kejahatan di balas kejahatan, maka itu adalah dendam. Jika kebaikan dibalas kebaikan itu adalah perkara biasa. Jika kebaikan dibalas kejahatan, itu adalah zalim. Tapi jika kejahatan dibalas kebaikan, itu adalah mulia dan terpuji.
Jika Anda tidak memulai hari ini dengan senyuman, belum terlambat untuk mencobanya pada hari esok.
Buka mata kita lebar-lebar sebelum menikah, dan biarkan mata kita setengah terpejam sesudahnya
Persahabatan sejati layaknya kesehatan, nilainya baru kita sadari setelah kita kehilangannya
Seorang sahabat adalah yang dapat mendengarkan lagu di dalam hatimu dan akan menyanyikan kembali tatkala kau lupa akan bait-baitnya
Bertemanlah dengan orang yang suka membela kebenaran.
Dialah hiasan dikala kita senang dan perisai diwaktu kita susah
Namun kita tidak akan pernah memiliki seorang teman, jika kita mengharapkan seseorang tanpa kesalahan. Karena semua manusia itu baik kalau kita bisa melihat kebaikannya dan menyenangkan kalau kita bisa melihat keunikannya tapi semua manusia itu akan buruk dan membosankan kalau kita tidak bisa melihat keduanya.
Tak seorang pun sempurna. Mereka yang mau belajar dari kesalahan adalah bijak. Menyedihkan melihat orang berkeras bahwa mereka benar meskipun terbukti salah
Bila Kita mengisi hati kita dengan penyesalan untuk masa lalu dan kekhawatiran untuk masa depan, kita tak memiliki hari ini untuk kita syukuri.
Perlukah merasa kecil dan malu dihina? Orang yang dihina itu sebenarnya memungut pahala cum-cuma tanpa perlu bersusah payah
Semulia-mulia manusia ialah siapa yang mempunyai adab, merendahkan diri ketika berkedudukan tinggi, memaafkan ketika berdaya membalas dan bersikap adil ketika kuat.
Barang siapa yang selalu kekenyangan maka banyaklah dagingnya, dan siapa yang banyak dagingnya maka kuatlah nafsunya. Siapa yang kuat nafsunya maka banyaklah dosanya, siapa yang banyak dosanya maka keraslah hatinya dan siapa yang keras hatinya maka tenggelamlah dia dalam bencana dunia serta keindahannya
Sesungguhnya sebagian perkataan itu ada yang lebih keras dari batu, lebih tajam dari tusukan jarum, lebih pahit daripada jadam dan lebih panas daripada bara.
> Tidak ada simpanan yang lebih berguna daripada ilmu.
> Tidak ada sesuatu yang lebih beruntung daripada adab.
> Tidak ada kawan yang lebih bagus daripada akal.
> Tidak ada benda ghaib yang lebih dekat daripada maut.
Kasih seorang ibu
th, sehingga kalau tidak perlu sekali, jarang ia bisa dan mau keluar
rumah. Walaupun ia mempunyai seorang anak perempuan, ia harus
tinggal dirumah jompo, karena kehadirannya tidak di-inginkan. Masih
teringat olehnya, betapa berat penderitaannya ketika akan melahirkan
putrinya tersebut. Ayah dari anak tersebut minggat setelah
menghamilinya tanpa mau bertanggung jawab atas perbuatannya.
Disamping itu keluarganya menuntut agar ia menggugurkan bayi yang
belum dilahirkan, karena keluarganya merasa malu mempunyai seorang
putri yang hamil sebelum nikah, tetapi ia tetap mempertahakannya,
oleh sebab itu ia diusir dari rumah orang tuanya. Selain aib yang
harus di tanggung, ia pun harus bekerja berat di pabrik untuk
membiayai hidupnya. Ketika ia melahirkan putrinya, tidak ada seorang
pun yang mendampinginya. Ia tidak mendapatkan kecupan manis maupun
ucapan selamat dari siapapun juga, yang ia dapatkan hanya cemohan,
karena telah melahirkan seorang bayi haram tanpa bapa.
Walaupun demikian ia merasa bahagia sekali atas berkat yang
didapatkannya dari Tuhan dimana ia telah dikaruniakan seorang putri.
Ia berjanji akan memberikan seluruh kasih sayang yang ia miliki
hanya untuk putrinya seorang, oleh sebab itulah putrinya diberi nama
Love - Kasih. Siang ia harus bekerja berat di pabrik dan diwaktu
malam hari ia harus menjahit sampai jauh malam, karena itu merupakan
penghasilan tambahan yang ia bisa dapatkan.
Terkadang ia harus menjahit s/d jam dua pagi, tidur lebih dari empat
jam sehari itu adalah sesuatu kemewahan yang tidak pernah ia
dapatkan. Bahkan Sabtu Minggu pun ia masih bekerja menjadi pelayan
restaurant. Ini ia lakukan semua agar ia bisa membiayai kehidupan
maupun biaya sekolah putrinya yang tercinta. Ia tidak mau menikah
lagi, karena ia masih tetap mengharapkan, bahwa pada suatu saat ayah
dari putrinya akan datang balik kembali kepadanya, disamping itu ia
tidak mau memberikan ayah tiri kepada putrinya.
Sejak ia melahirkan putrinya ia menjadi seorang vegetarian, karena
ia tidak mau membeli daging, itu terlalu mahal baginya, uang untuk
daging yang seyogianya ia bisa beli, ia sisihkan untuk putrinya.
Untuk dirinya sendiri ia tidak pernah mau membeli pakaian baru, ia
selalu menerima dan memakai pakaian bekas pemberian orang, tetapi
untuk putrinya yang tercinta, hanya yang terbaik dan terbagus ia
berikan, mulai dari pakaian s/d makanan.
Pada suatu saat ia jatuh sakit, demam panas. Cuaca diluaran sangat
dingin sekali, karena pada saat itu lagi musim dingin menjelang hari
Natal. Ia telah menjanjikan untuk memberikan sepeda sebagai hadiah
Natal untuk putrinya, tetapi ternyata uang yang telah dikumpulkannya
belum mencukupinya. Ia tidak ingin mengecewakan putrinya, maka dari
itu walaupun cuaca diluaran dingin sekali, bahkan dlm keadaan sakit
dan lemah, ia tetap memaksakan diri untuk keluar rumah dan bekerja.
Sejak saat tersebut ia kena penyakit rheumatik, sehingga sering
sekali badannya terasa sangat nyeri sekali. Ia ingin memanjakan
putrinya dan memberikan hanya yang terbaik bagi putrinya walaupun
untuk ini ia harus bekorban, jadi dlm keadaan sakit ataupun tidak
sakit ia tetap bekerja, selama hidupnya ia tidak pernah absen
bekerja demi putrinya yang tercinta.
Karena perjuangan dan pengorbanannya akhirnya putrinya bisa
melanjutkan studinya diluar kota. Disana putrinya jatuh cinta kepada
seorang pemuda anak dari seorang konglomerat beken. Putrinya tidak
pernah mau mengakui bahwa ia masih mempunyai orang tua. Ia merasa
malu bahwa ia ditinggal minggat oleh ayah kandungnya dan ia merasa
malu mempunyai seorang ibu yang bekerja hanya sebagai babu pencuci
piring di restaurant. Oleh sebab itulah ia mengaku kepada calon
suaminya bahwa kedua orang tuanya sudah meninggal dunia.
Pada saat putrinya menikah, ibunya hanya bisa melihat dari jauh dan
itupun hanya pada saat upacara pernikahan di gereja saja. Ia tidak
di undang, bahkan kehadirannya tidaklah di inginkan. Ia duduk di
sudut kursi paling belakang di gereja, sambil mendoakan agar Tuhan
selalu melindungi dan memberkati putrinya yang tercinta. Sejak saat
itu ber-th2 ia tidak mendengar kabar dari putrinya, karena ia
dilarang dan tidak boleh menghubungi putrinya. Pada suatu hari ia
membaca di koran bahwa putrinya telah melahirkan seorang putera, ia
merasa bahagia sekali mendengar berita bahwa ia sekarang telah
mempunyai seorang cucu.
Ia sangat mendambakan sekali untuk bisa memeluk dan menggendong
cucunya, tetapi ini tidak mungkin, sebab ia tidak boleh menginjak
rumah putrinya. Untuk ini ia berdoa tiap hari kepada Tuhan, agar ia
bisa mendapatkan kesempatan untuk melihat dan bertemu dengan anak
dan cucunya, karena keinginannya sedemikian besarnya untuk bisa
melihat putri dan cucunya, ia melamar dengan menggunakan nama palsu
untuk menjadi babu di rumah keluarga putrinya. Ia merasa bahagia
sekali, karena lamarannya diterima dan diperbolehkan bekerja disana.
Dirumah putrinya ia bisa dan boleh menggendong cucunya, tetapi bukan
sebagai Oma dari cucunya melainkan hanya sebagai bibi pembantu dari
keluarga tersebut. Ia merasa berterima kasih sekali kepada Tuhan,
bahwa ia permohonannya telah dikabulkan.
Dirumah putrinya, ia tidak pernah mendapatkan perlakuan khusus,
bahkan binatang peliharaan mereka jauh lebih dikasihi oleh
putrinyada daripada dirinya sendiri. Disamping itu sering sekali di
bentak dan dimaki oleh putri dan anak darah dagingnya sendiri, kalau
hal ini terjadi ia hanya bisa berdoa sambil menangis di dlm kamarnya
yang kecil dibelakang dapur. Ia berdoa agar Tuhan mau mengampuni
kesalahan putrinya, ia berdoa agar hukuman tidak dilimpahkan kepada
putrinya, ia berdoa agar hukuman itu dilimpahkan saja kepadanya,
karena ia sangat menyayangi putrinya.
Setelah bekerja bertahun-tahun sebagai babu tanpa ada orang yang
mengetahui siapa dirinya dirumah tersebut, akhirnya ia menderita
sakit dan tidak bisa bekerja lagi. Mantunya merasa berhutang budi
kepada pelayan tuanya yang setia ini sehingga ia memberikan
kesempatan untuk menjalankan sisa hidupnya di rumah jompo. Puluhan
th ia tidak bisa dan tidak boleh bertemu lagi dengan putri
kesayangannya. Uang pension yang ia dapatkan selalu ia sisihkan dan
tabung untuk putrinya, dengan pemikiran siapa tahu pada suatu saat
ia membutuhkan bantuannya.
Pada tahun lampau beberapa hari sebelum hari Natal, ia jatuh sakit
lagi, tetapi ini kali ia merasakan bahwa saatnya sudah tidak lama
lagi. Ia merasakan bahwa ajalnya sudah mendekat. Hanya satu
keinginan yang ia dambakan sebelum ia meninggal dunia, ialah untuk
bisa bertemu dan boleh melihat putrinya sekali lagi. Disamping itu
ia ingin memberikan seluruh uang simpanan yang ia telah kumpulkan
selama hidupnya, sebagai hadiah terakhir untuk putrinya.
Suhu diluaran telah mencapai 17 derajat dibawah nol dan salujupun
turun dengan lebatnya, jangankan manusia anjingpun pada saat ini
tidak mau keluar rumah lagi, karena diluaran sangat dingin, tetapi
Nene tua ini tetap memaksakan diri untuk pergi kerumah putrinya. Ia
ingin betemu dengan putrinya sekali lagi yang terakhir kali. Dengan
tubuh menggigil karena kedinginan, ia menunggu datangnya bus ber-
jam2 diluaran. Ia harus dua kali ganti bus, karena jarak rumah jompo
tempat dimana ia tinggal letaknya jauh dari rumah putrinya. Satu
perjalanan yang jauh dan tidak mudah bagi seorang nene tua yang
berada dlm keadaan sakit.
Setiba dirumah putrinya dlm keadaan lelah dan kedinginan ia mengetuk
rumah putrinya dan ternyata purtinya sendiri yang membukakan pintu
rumah gedong dimana putrinya tinggal. Apakah ucapan selamat datang
yang diucapkan putrinya? Apakah rasa bahagia bertemu kembali dengan
ibunya? Tidak! Bahkan ia di tegor: "Kamu sudah bekerja dirumah kami
puluhan th sebagai pembantu, apakah kamu tidak tahu bahwa untuk
pembantu ada pintu khusus, ialah pintu dibelakang rumah!"
"Nak, Ibu datang bukannya untuk bertamu melainkan hanya ingin
memberikan hadiah Natal untukmu. Ibu ingin melihat kamu sekali lagi,
mungkin yang terakhir kalinya, bolehkah saya masuk sebentar saja,
karena diluaran dingin sekali dan sedang turun salju. Ibu sudah
tidak kuat lagi nak!" kata wanita tua itu. "Maaf saya tidak ada
waktu, disamping itu sebentar lagi kami akan menerima tamu seorang
pejabat tinggi, lain kali saja. Dan kalau lain kali mau datang
telepon dahulu, jangan sembarangan datang begitu saja!" ucapan
putrinya dengan nada kesal. Setelah itu pintu di tutup dengan keras.
Ia mengusir ibu kandungnya sendiri, seperti juga mengusir seorang
pengemis. Tidak ada rasa kasih, jangankan kasih belas kesianpun
tidak ada.
Setelah beberapa saat kemudian bel rumah bunyi lagi, ternyata ada
orang mau pinjam telepon dirumah putrinya "Maaf Bu, mengganggu,
bolehkah kami pinjam teleponnya sebentar untuk menelpon kekantor
polisi, sebab dihalte bus di depan ada seorang nene meninggal dunia,
rupanya ia mati kedinginan!" Wanita tua ini mati bukan hanya
kedinginan jasmaniahnya saja, tetapi juga perasaannya. Ia sangat
mendambakan sekali kehangatan dari kasih sayang putrinya yang
tercinta yang tidak pernah ia dapatkan selama hidupnya.
Ibu saya tidak melek komputer, bahkan beliau seorang wanita yang
buta aksara, tetapi untuk mang Ucup pribadi beliau adalah wanita
yang paling hebat, dimana s/d detik ini mang Ucup masih bisa belajar
dari padanya. Belajar memberikan dan membagikan kasih tanpa pamrih
dan tanpa lagas. Ibunya mang Ucup menderita sakit kanker, tetapi ia
tidak pernah mengeluh. Tiap kali saya menelpon Ibu, pertanyaan
standard selalu diajukan kepada saya: "Apa yang Ibu bisa bantu
untukmu nak?" Ia tidak memohon untuk dirinya sendiri dlm doanya,
yang ia utamakan selalu hanyalah kami anak2nya! Ia selalu mendoakan
kami siang dan malam.
Maka dari itulah untuk mang Ucup, Ibu saya adalah wanita yang
tercantik sejagat raya, melebihi daripada Michael Preifer walaupun
ia barusan saja terpilih oleh majalah People sebagai wanita
tercantik sedunia untuk th 1999. Seorang Ibu melahirkan dan
membesarkan anaknya dengan penuh kasih sayang tanpa mengharapkan
pamrih apapun juga.
Seorang Ibu bisa dan mampu memberikan waktunya 24 jam sehari bagi
anak-anaknya, tidak ada perkataan siang maupun malam, tidak ada
perkataan lelah ataupun tidak mungkin dan ini 366 hari dlm setahun.
Seorang Ibu mendoakan dan mengingat anaknya tiap hari bahkan tiap
menit dan ini sepanjang masa. Bukan hanya setahun sekali saja pada
hari-hari tertentu. Kenapa kita baru bisa dan mau memberikan bunga
maupun hadiah kepada Ibu kita hanya pada waktu hari Ibu saja "
sedangkan di hari2 lainnya tidak pernah mengingatnya, boro-boro
memberikan hadiah, untuk menelpon saja kita tidak punya waktu. Kita
akan bisa lebih membahagiakan Ibu kita apabila kita mau memberikan
sedikit waktu kita untuknya, waktu nilainya ada jauh lebih besar
daripada bunga maupun hadiah.
Renungkanlah:
Kapan kita terakhir kali menelpon Ibu?
Kapan kita terakhir mengundang Ibu?
Kapan terakhir kali kita mengajak Ibu jalan2?
Dan kapan terakhir kali kita memberikan kecupan manis
dengan ucapan terima kasih kepada Ibu kita?
Dan kapankah kita terakhir kali berdoa untuk Ibu kita?
Berikanlah kasih sayang selama Ibu kita masih hidup,
percuma kita memberikan bunga maupun tangisan
apabila Ibu telah berangkat,
karena Ibu tidak akan bisa melihatnya lagi.
When Mother prayed, she found sweet rest,
When Mother prayed, her soul was blest;
Her heart and mind on Christ were stayed,
And God was there when Mother prayed!
Our thanks, O God, for mothers
Who show, by word and deed,
Commitment to Thy will and plan
And Thy commandments heed.
A thousand men may build a city,
but it takes a mother to make a home.
Apabila Anda mengasihi Ibunda Anda sebarkanlah tulisan ini kepada
rekan2 lainnya, agar mereka juga sadar selama Ibunda mereka masih
hidup berikanlah bakti kasih Anda kepada Ibunda terkasih sebelumnya
terlambat.
Teruntuk yang....
Teruntuk yang....
bila kau biarkan ia terbang, ia akan menghampirimu disaat kau tak
menduganya.
Cinta bisa membahagiakanmu tapi sering pula menyakiti, tapi cinta
itu hanya istimewa apabila kau berikan pada seseorang yang layak
menerima.
Jadi......tenang-tenang saja, jangan terburu-buru dan pilihlah yang
terbaik.
Teruntuk yang......
menemukan sesorang yang bisa menjadikan dirimu sempurna.
Teruntuk yang........
bicarakan soal-soal perasaan bila itu tidak benar-benar ada. Jangan
kau sentuh hidup sesorang bila kau hanya berniat main-main
dengannya. Jangan menatap kedalam mata bila yang kau kerjakan hanya
berbohong. Hal terkejam yang bisa dilakukan adalah membuat seseorang
jatuh cinta, padahal kau tidak berniat sama sekali untuk menerimanya
saat ia terjatuh.......
Teruntuk yang.....
Jangan juga katakan "Kau dimana?" melainkan "Aku disini, kenapa!"
bukan "Kok bisa sih kamu begitu?" tapi "Aku ngerti....."dan juga
bukan "Seandainya kau......." akan tetapi "Terimakasih ya........"
Teruntuk yang..........
kalian habiskan bersama, melainkan betapa baiknya kebersamaan anda
berdua
menginginkannya dan akan mengiris luka sedalam engkau membiarkannya,
tantangannya bukanlah bagaimana bisa mengatasi rasa itu, melainkan
apa yang bisa diambil sebagai pelajaran dan hikmahnya.
Teruntuk yang.........
terjerumus, tetaplah konsisten? tapi jangan terlalu ngotot,
berbagilah dan jangan sampai sekali-kali tidak fair,
berpengertianlah dan cobalah untuk tidak menuntut, siap-siaplah
untuk terluka dan menderita tapi jangan kau simpan semua rasa
sakitmu jika itu benar-benar kau alami
Teruntuk ,
tapi akan lebih sakit lagi mengetahui bahwa yang kau cintai ternyata
tidak berbahagia denganmu
lebih sakit lagi bila seseorang memutuskan hubungan denganmu, tapi
cinta paling menyakitkan bila orang yang kita cintai sama sekali
tidak mengetahui perasaanmu terhadapnya.
lalu jatuh cinta hanya kemudian pada akhirnya menyadari bahwa dia
bukanlah jodohmu dan kau telah menyia-nyiakan bertahun-tahun untuk
seseorang yang tidak layak. Kalau sekarang ia sudah tidak layak 10
tahun dari sekarang pun ia juga tak akan layak. Biarkan dia pergi,
lupakanlah......
Waktu
ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan dan sebagainya.
Mereka hidup berdampingan dengan baik. Namun suatu ketika, datang badai
menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu.
Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri.
Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai
perahu.
Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan.
Sementara itu air makin naik membasahi kaki Cinta.
Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu.
"Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!" teriak Cinta.
"Aduh! Maaf, Cinta!" kata Kekayaan, "Perahuku telah penuh dengan harta
bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini."
Lalu Kakayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi.
Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dengan
perahunya. "Kegembiraan! Tolong aku!", teriak Cinta.
Namun Kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tak mendengar teriakan Cinta.
Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang dan Cinta semakin
panik.
Tak lama lewatlah Kecantikan.
"Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!", teriak Cinta.
"Wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini." sahut Kecantikan.
Cinta sedih sekali mendengarnya.
Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itu lewatlah Kesedihan.
"Oh, Kesedihan, bawalah aku bersamamu," kata Cinta.
"Maaf, Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja..."
kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.
Cinta putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya.
Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, "Cinta! Mari cepat naik
ke perahuku!"
Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya.
Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.
Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi.
Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui
siapa orang tua yang menyelamatkannya itu.
Cinta segera menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu.
"Oh, orang tua tadi? Dia adalah Waktu." kata orang itu.
"Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku" tanya Cinta heran.
"Sebab," kata orang itu, "Hanya Waktu lah yang tahu berapa nilai
sesungguhnya dari Cinta itu."
Beginilah Jika Bersaudara
Dua orang bersaudara bekerja bersama menggarap ladang milik keluarga mereka.
Yang seorang, si kakak, telah menikah, dan memiliki keluarga yang cukup besar. Si adik masih lajang, dan berencana tidak menikah.
Ketika musim panen tiba, mereka selalu membagi hasil sama rata.
Selalu begitu.
Pada suatu hari, si adik yang masih lajang itu berpikir, "Tidak adil jika
kami membagi rata semua hasil yang kami peroleh. Aku masih lajang dan kebutuhanku hanya sedikit." Maka, demi si kakak, setiap malam, dia akan mengambil sekarung padi miliknya, dan dengan diam-diam, meletakkan karung itu di lumbung milik kakaknya. Sekarung itu ia anggap cukuplah untuk mengurangi beban si kakak dan keluarganya.
Sementara itu, si kakak yang telah menikah pun merasa gelisah akan nasib adiknya. Ia berpikir, "Tidak adil jika kami selalu membagi rata semua hasil yang kami peroleh. Aku punya istri dan anak-anak yang akan mampu merawatku kelak ketika tua. Sedangkan adikku, tak punya siapa-siapa,tak akan ada yang peduli jika nanti dia tua dan miskin.
Ia berhak mendapatkan hasil lebih daripada aku."
Karena itu, setiap malam, secara diam-diam, ia pun mengambil sekarung padi dari lumbungnya, dan memasukkan ke lumbung mulik adik satu-satunya itu. Ia berharap, satu karung itu dapatlah mengurangi beban adiknya, kelak.
Begitulah, selama bertahun-tahun kedua bersaudara itu saling menyimpan rahasia. Sementara padi di lumbung keduanya tak pernah berubah jumlah.
Sampai..., suatu malam, keduanya bertemu, ketika sedang memindahkan satu karung ke maring-masing lumbung saudaranya.
Di saat itulah mereka sadar, dan saling menangis, berpelukan. Mereka tahu, dalam diam, ada cinta yang sangat dalam yang selama ini menjaga persaudaraan mereka. Ada harta, yang justru menjadi perekat cinta, bukan perusak.
Demikianlah jika bersaudara.
HADIAH UNTUK MAMA
Selingkuh Bukan Cuma Seks!
pasang telinga..
selingkuhkah pasangan Anda?..
*****
Rino (nama samaran), 43, terduduk lemas. Perselingkuhan istrinya membuat pria pekerja keras itu kaget, geram, tak percaya, kecewa, dan pasrah.
Hancur sudah harapannya memiliki sebuah rumah tinggal.
Luluh lantak juga upayanya menyisihkan gaji bulanan, selama sepuluh tahun terakhir. Semua gara-gara selingkuh, kuh, kuh!
Lima belas tahun lalu, Rino menikahi wanita yang dicintainya, sebut saja Tina (38) di Yogyakarta. Dua tahun kemudian, setelah anak pertama lahir, mereka pindah ke Jakarta. Mereka mengontrak sebuah rumah di kawasan Cileduk. Karena lingkungan rumah itu dirasa kurang sehat, dua tahun kemudian Rino memboyong keluarganya ke Kebon Jeruk. Rumah mungil itu penuh pepohonan, sehingga hobi Rino bercocok tanam agak tersalurkan.
Malu lima tahun menjadi "kontraktor" alias pengontrak rumah, Rino dan Tina sepakat menyisihkan gaji bulanan untuk membeli rumah sendiri. Uang tabungan ini disimpan dalam rekening bank atas nama Tina. Rino pun minta izin pulang agak malam, untuk mencari "tambahan" penghasilan, membantu bisnis percetakan temannya di kawasan Kedoya.
Sepuluh tahun berlalu, Rino merasa, sudah waktunya mereka memiliki rumah sendiri. Apalagi tabungan di bank sudah cukup, harga properti pun sedang miring. Makanya, dia begitu sumringah ketika seorang teman kantor menawarkan sebuah rumah di daerah Srengseng, Jakarta Barat. Harganya pas di kantung, kondisi rumah plus lingkungannya oke punya.
Sore itu, dengan hati berbunga, Rino memarkir motor di teras rumah yang sudah dikontraknya 11 tahun. Tina yang sedang menyetrika, ditariknya ke dalam kamar. "Aku sudah menemukan rumah. Suasananya sejuk seperti di sini. Harganya pun terjangkau." Anehnya, air muka Tina berubah drastis.
"Besok kita lihat ke sana. Aku sudah kasih persekot," bujuk Rino.
Makin aneh, Tina malah menangis. "Maaf, Mas," akhirnya dia bicara, "Uangnya sudah kupakai membantu perawatan bapak tempo hari, dan membantu kuliah Dik Anto dan Dik Wanti. Sisanya tinggal Rp 20 juta saja." Byar!
Bagai tersambar petir, Rino langsung tak berdaya. Nyaris pingsan dia. Kartu kredit bengkak
Kasus yang dijumput dari ruang praktik Dr. Sukiat, ahli psikologi klinis khinis yang juga konselor perkawinan ini, konon bisa digolongkan perselingkuhan. Lo, kok begitu?
Ya, "Yang dimaksud berselingkuh adalah perbuatan yang dianggap
menyimpang dari kesepakatan bersama, dan dilakukan tanpa sepengetahuan pihak lain," kata Sukiat meluruskan.
Psikolog yang pernah bikin geger dengan hasil penelitiannya di suatu majalah, bahwa dua dan tiga wanita Jakarta memiliki PIL (pria idaman lain) ini menyayangkan sikap Tina yang tidak berterus terang pada suaminya, tentang penggunaan uang tabungan itu. Jika sejak awal dibicarakan, tentunya Rino bisa memahami, sehingga ia tidak terlanjur memiliki angan-angan muluk tentang sebuah rumah masa depan.
Alhasil, sudah dua tahun terakhir ini pasutri yang dulu bahagia itu tak bertegur sapa. Susah payah Sukiat mendamaikan perang dingin itu. Menurut staf pengajar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini, kasus sejenis cukup sering terjadi. Selain Rino-Tina, juga Rendy (nama palsu), 35, bernasib serupa. Staf pimpinan cabang sebuah bank yang pernah lolos likuidasi ini mempercayakan pengelolaan keuangan rumah tangga pada istrinya yang cantik, Meiske (bukan nama asli), 33, jebolan sekolah sekretaris.
Sejak pandangan pertama, Rendy memang tertarik pada kepandaian Meiske merawat penampilan. Walau anak mereka sudah dua orang, penampilan istninya itu tak beda jauh dengan saat masih gadis.
Namun, manisnya cinta luntur perlahan oleh tagihan kartu kredit Meiske yang sejak setengah tahun ini grafiknya menanjak terus. Rasa cinta Rendy membuatnya tumpul di hadapan Meiske.
Buntutnya, Rendy meledak juga, ketika dua bulan terakhir itu tagihan kartu kredit melebihi gaji bulanannya. Berarti, ia harus berutang untuk menutupinya. Dari hasil "interogasi" terungkap, gaya hidup istrinya itu amat mahal. Biaya salon, sandang dan pangan, serta ongkos pergaulannya, biasa diatasi dengan menggesek kartu kredit.
Belum lagaknya yang bak nyonya besar saat di arisan. Suka memberi pinjaman, tapi gengsi menagih. Pantas saja Rendy kebobolan.
Yang paling menyakitkan hati Rendy banyak informasi dan sumber resmi dan terpercaya, sejak setahun belakangan ini Meiske memiliki PIL.
Belum sebulan lalu, Rendy memutuskan bercerai, bukan karena ia merasa otot-ototnya kalah besar dengan pacar Meiske yang pelatih kebugaran itu, tapi ia merasa dikhianati dan dibohongi. Jika dimaafkan, di masa depan pasti Meiske akan mengulangi lagi dengan derajat perselingkuhan lebih canggih.
Kasus perselingkuhan, memang ibarat makanan basi. Walaupun dibungkus rapi, suatu saat akan mengeluarkan aroma tak sedap. Sumarni (63), misalnya. Selama 40 tahun mendampingi Broto, mantan karyawan salah satu maskapai penerbangan, seorang figur suami dan ayah ideal yang setia dan mencintai keluarga. Rumah tangga mereka membuahkan enam orang anak dan 11 cucu. Sayang, dua tahun lalu Broto meninggal dunia karena serangan jantung.
Suatu pagi, saat menyuapi cucu, seorang pemuda mengetuk pintu pagar.
Karena mengonfirmasi alamat Pak Broto, ia dipersilakan masuk dan duduk di teras. Sumarni terheran-heran mendengar kisah si pemuda asal Malaysia yang mengaku telah bertahun-tahun mencari ayahnya. Ia yakin ayahnya masih hidup, meski sejak kecil ibu dan keluarganya bilang, sang ayah sudah meninggal. Si pemuda lantas mengeluarkan sebuah foto. Foto seorang ayah sedang menggendong bayi. Foto itu, ternyata, foto Broto!
Sumarni hampir pingsan. Tampaknya, ketika bertugas setahun di negeri jiran, suaminya yang baik hati itu berselingkuh, hingga punya anak.
Untunglah, nenek bijak itu cepat menguasai diri. Ia bahkan mengantarkan anak tirinya itu berziarah ke makam Broto. Ketabahan hati yang dipuji oleh Sukiat. Meski ceritanya mungkin akan berbeda, jika Broto masih hidup.
Banyak jalan selingkuh Tak dipungkiri oleh Sukiat, ketika tahu pasangannya selingkuh, umumnya reaksi suami atau istri pasti frustasi atau kecewa berat.
Sebab, harapan agar pasangan selalu komit terhadap kesepakatan bersama, ternyata dilanggar.
Rata-rata mereka yang tersakiti akan bertingkah laku agresif.
Artinya, menyatakan kekecewaan dengan menyerang dan menyakiti fisik atau perasaan orang lain, baik secara verbal maupun nonverbal.
Tingkah laku agresif verbal misalnya mengucapkan kata-kata yang langsung menyakiti atau lewat sindiran-sindiran pedas. Sementara tingkah laku nonverbal antara lain berbentuk penyerangan fisik, ngambek, mogok bicara, mogok berfungsi sebagai istri atan suami, dan sejenisnya.
Selain itu, orang yang frustasi bisa menampilkan tingkah laku blocking dalam bentuk depresi atau murung, sedih yang berkepanjangan. Yang jarang terjadi, "Si pasangan bertingkah laku adaptif rasional, yaitu tanpa emosi negatif yang berlebihan seperti marah, murung, jengkel, dan lain-lain. Ia berusaha memahami mengapa pasangannya melakukan perselingkuhan. Lalu mencari alternatif pemecahannya," terang Sukiat, sembari mencontohkan reaksi positif Sumarni.
Sedangkan pihak yang berselingkuh, setelah perbuatannya diketahui pasangan, biasanya langsung bereaksi defensif. Pertama-tama ia akan dengan keras tidak mengakui perbuatannya. Dengan berbagai dalih mempertahankan diri, tak mungkin dirinya berselingkuh. Namun, setelah disajikan bukti-bukti nyata, ia akan menyerang balik dengan menyalahkan pasangannya sebagai penyebab perselingkuhan. Misalnya, menyalahkan sikap dan perbuatan pasangannya yang begini dan begitu.
Bila suami yang berselingkuh, menurut Sukiat, ia akan kebingungan dan stres berkepanjangan. Hal ini karena rasa tanggungjawabnya. "Ia tak bisa meninggalkan istri dan anak-anaknya, juga sulit melepas WIL-nya. Kecuali salah satu dari mereka, istrinya atau WIL-nya, ngotot untuk berpisah."
Sebaliknya, bila istri yang berselingkuh, ada yang sampai tega
meninggalkan keluarganya.
"Hal ini dapat dipahami, karena dalam hal bercinta, perempuan menganut penyerahan total," kata Sukiat. Meski dia juga mengakui, ada pula pihak istri peselingkuh yang kembali pada suami dan anak-anaknya.
Omong-omong, bagaimana sebenarnya perselingkuhan bisa terjadi?
Berdasarkan pengalaman praktik Dr. Sukiat, umumnya suami berselingkuh ketika istri mulai "tidak nyambung" lagi ketika diajak bicara, baik dalam topik pembicaraan maupun wawasannya. Dengan kata lain, tidak dialogis lagi. Bisa juga lantaran si istri hilang respek terhadap suami, sehingga cenderung menyalahkan, menuntut, bahkan merendahkan suami.
Selingkuh bisa pula terpacu oleh keinginan advonturir seks, atau ada masalah dalam kehidupan seksualnya dengan istri, yang tidak diungkapkan.
Sebaliknya, tandas Sukiat, istri berselingkuh umumnya bukan karena seks sebagai faktor utama, melainkan karena kesepian secara batiniah.
Maksudnya, "Suami kurang peduli, kurang perhatian, kurang mengasihi yang ditunjukkan secara nyata, kurang mengayomi, dan tidak ada lagi hal-hal yang perlu dikagumi pada diri suami."
Lalu, bagaimana cara mengatasinya?
Pertama-tama, masing-masing pihak harus mengelola emosinya. Dalam keadaan emosi tinggi, bukannya penyelesaian yang akan terjadi, melainkan pertengkaran yang tambah meruncing. "Bila emosi dalam keadaan rendah, masing-masing pihak akan sabar dan mau mendengar secara utuh serta memahami pihak lain. Masing-masing juga mau mengungkapkan pendapat serta perasaannya tanpa menyakiti hati pihak lain," jelas Sukiat.
Setelah memahami pihak lain, selanjutnya ditinjau ulang pemahaman tentang tujuan berkeluarga. Apabila tujuannya sama, misalnya membesarkan dan mendidik anak untuk menjadi manusia dewasa yang berguna, barulah didiskusikan berbagai alternatif jalan keluar dari permasalahan itu. "Satu hal yang perlu diperhatikan, jagalah kesabaran.
Perubahan tidak akan terjadi seperti membalikkan telapak tangan. Bisa terjadi sebulan, berbulan-bulan, bahkan mungkin bertahun atau berpuluh tahun."
Berdasarkan pengalaman, setelah jalan keluar ditemukan, pihak yang diselingkuhi biasanya menuntut terjadi perubahan dengan cepat dan segera. Padahal, sikap itu akan membuat masalah kembali ke titik nol.
Jadi, "Sikap sabar akan sangat, sangat membantu," tutup Dr. Sukiat.
(Dharnoto/Intisari)
Satu Maaf untuk Sejuta Sehat
Ingin hidup sehat ? Jangan berat hati memaafkan kesalahan
orang lain. Penelitian menunjukkan, orang yang sulit memberi maaf
lebih berisiko terkena serangan jantung dan penyakit berbahaya
lainnya.
Dalam kondisi yang tidak mendukung, misalnya jalanan macet, cuaca yang panas, atau belum gajian, kemarahan orang lebih mudah tersulut.
Hal-hal kecil bisa bikin kesal setengah mati bahkan sampai dendam
berhari-hari.
Marah atau kekesalan emosi yang melonjak tinggi dijamin tidak sehat buat tubuh. Jika seulas senyum kecil saja melibatkan kontraksi ratusan jaringan otot dan syaraf, apalagi marah yang jelas-jelas menggunakan ekstra energi. Tubuh kita pastinya lelah banget!
Dilansir Findaticle, Senin (31/10/2005) Universitas Tennesse Amerika mengadakan penelitian tentang efek memaafkan dari sisi psikologis dan fisik. Objek penelitiannya adalah orang-orang yang pernah dikhianati oleh orang tua, teman, atau pacar.
Mereka diminta bercerita tentang pengkhianatan yang pernah
dialaminya. Selama bercerita peneliti mengukur tekanan darah, detak jantung, ketegangan di otot dahi, dan respon ketegangan di kulit.
Hasilnya, orang yang mudah memaafkan memiliki tekanan darah yang lebih rendah. Sedangkan sebaliknya, orang yang sulit memaafkan atau masih menyimpan dendam, tekanan darahnya cenderung tinggi.
Ketika membicarakan sesuatu yang mengesalkan, tekanan darah seseorang cenderung meningkat. Tapi memaafkan kesalahan membuat orang marah jauh lebih sehat.
"Memaafkan bisa meningkatkan kesehatan karena mengurangi beban psikologis yang berat. Beban tersebut berasal dari stress tersimpan yang bersumber dari perasaan terluka atau tersinggung", jelas Kathleen Lawler Ph.D kepala peneliti di Universitas Tennesse.
Memaafkan memang bukan hal yang mudah dan butuh latihan yang cukup sering. Tapi setelah anda menjadi orang yang pemaaf, dijamin pasti banyak perubahan hidup yang anda alami.
Orang yang pemaaf biasanya lebih berempati, hangat, dan menunjukkan banyak perilaku-perilaku positif. Mereka juga biasanya lebih rukun dalam berhubungan dengan orang-orang sekitarnya dan bisa mengkomunikasikan perasaannya lebih baik.
Sulit memaafkan orang? Kathleen Lawler menyarankan beberapa langkah berikut:
1. Hadapi kenyataan. Sakit hati atau kenyataan pahit memang sulit
diterima. Tapi menerima dan berani menghadapi dengan ikhlas akan membuat anda lebih mudah memaafkan ketimbang menghidari atau
menyangkalnya.
2. Berpikir dari sisi lain. Wajar saja ketika marah yang kita
pikirkan hanya diri kita sendiri. Tenangkan diri sebentar, lalu coba bawa diri anda ke pikiran orang yang berbuat salah kepada anda. Coba pahami sebab dan apa yang membuat ia melakukan kesalahan pada anda.
Latihan ini akan membuat anda mudah berempati kepada orang lain. Dengan berusaha memahami isi kepala si pembuat kesalahan, biasanya kita akan lebih mudah memaafkan.!
3. Singkirkan dendam dan maafkan kesalahan. Siapa saja punya pilihan dalam hidup. Jika seseorang punya kesalahan, anda bisa memilih untuk memaafkan atau tidak memaafkan. Dari uraian di atas pastinya anda sudah semakin tahu mana yang anda pilih. Jika dengan memaafkan hidup lebih tenang dan badan lebih sehat, kenapa tidak dicoba saja?
Maaf adalah kata singkat yang kadang sulit diucapkan. Tapi sekalinya anda memberi maaf dengan ikhlas dan tulus anda akan mengurangi risiko terkena penyakit jantung, stroke, ginjal, darah tinggi, atau kematian karena marah yang berlebihan.
Selain itu, memberi maaf bisa membebaskan anda dari rasa marah,
depresi, kesal, dan bahkan bisa mendongkrak rasa percaya diri.
Sedikit fakta, sebuah studi lain dari Universitas Michigan Amerika menemukan, orang berusia 18-40 tahun lebih sulit memaafkan ketimbang orang yang lebih tua dari usia tersebut.
Cinta Seekor Kadal
Rumah di Jepang biasanya memiliki ruang kosong diantara tembok yang terbuat dari kayu. Ketika tembok mulai rontok, dia menemukan seekor kadal terperangkap diantara ruang kosong itu karena kakinya melekat pada sebuah paku. Dia merasa kasihan sekaligus penasaran. Lalu ketika dia mengecek paku itu, ternyata paku tersebut telah ada disitu 10 tahun lalu ketika rumah itu pertama kali dibangun.
Apa yang terjadi? Bagaimana kadal itu dapat bertahan dengan kondisi
terperangkap selama 10 tahun?
Dalam keadaan gelap selama 10 tahun, tanpa bergerak sedikitpun, itu adalah sesuatu yang mustahil dan tidak masuk akal. Orang itu lalu berpikir, bagaimana kadal itu dapat bertahan hidup selama 10 tahun tanpa berpindah dari tempatnya sejak kakinya melekat pada paku itu!
Orang itu lalu menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan kadal itu, apa yang dilakukan dan apa yang dimakannya hingga dapat bertahan. kemudian, tidak tahu darimana datangnya, seekor kadal lain muncul dengan makanan di mulutnya .... astaga!!
Orang itu merasa terharu melihat hal itu. Ternyata ada seekor kadal lain yang selalu memperhatikan kadal yang terperangkap itu selama 10 tahun.
Sungguh ini sebuah cinta...cinta yang indah. Cinta dapat terjadi bahkan pada hewan yang kecil seperti dua ekor kadal itu. apa yang dapat dilakukan oleh cinta? tentu saja sebuah keajaiban. Bayangkan, kadal itu tidak pernah menyerah dan tidak pernah berhenti memperhatikan pasangannya selama 10 tahun. bayangkan bagaimana hewan yang kecil itu dapat memiliki karunia yang begitu menganggumkan. Saya tersentuh ketika mendengar cerita ini. Lalu saya mulai berpikir tentang hubungan yang terjalin antara keluarga, teman, saudara lelaki, saudara perempuan.....Berusahalah semampumu untuk tetap dekat dengan orang-orang yang kita kasihi.
Jangan Pernah Mengabaikan Orang Yang Anda Kasihi!
Kamis, 06 Agustus 2009
Ketika Aku Sudah Tua
Ketika aku sudah tua, bukan lagi aku yang semula.
Mengertilah,bersabarlah sedikit terhadap aku.
Ketika pakaianku terciprat sup, ketika aku lupa bagaimana mengikat sepatu, ingatlah bagaimana dahulu aku mengajarmu.
Ketika aku berulang-ulang berkata-kata tentang sesuatu yang telah bosan kau dengar, bersabarlah mendengarkan, jangan memutus pembicaraanku.
Ketika kau kecil, aku selalu harus mengulang cerita yang telah beribu-ribu kali kuceritakan agar kau tidur.
Ketika aku memerlukanmu untuk memandikanku, jangan marah padaku.
Ingatkah sewaktu kecil aku harus memakai segala cara untuk membujukmu mandi?
Ketika aku tak paham sedikitpun tentang tehnologi dan hal-hal baru, jangan mengejekku.
Pikirkan bagaimana dahulu aku begitu sabar menjawab setiap "mengapa" darimu.
Ketika aku tak dapat berjalan, ulurkan tanganmu yang masih kuat untuk memapahku.
Seperti aku memapahmu saat kau belajar berjalan waktu masih kecil.
Ketika aku seketika melupakan pembicaraan kita, berilah aku waktu untuk mengingat.
Sebenarnya bagiku, apa yang dibicarakan tidaklah penting, asalkan kau disamping mendengarkan, aku sudah sangat puas.
Ketika kau memandang aku yang mulai menua, janganlah berduka.
Mengertilah aku, dukung aku, seperti aku menghadapimu ketika kamu mulai belajar menjalani kehidupan.
Waktu itu aku memberi petunjuk bagaimana menjalani kehidupan ini, sekarang temani aku menjalankan sisa hidupku.
Beri aku cintamu dan kesabaran, aku akan memberikan senyum penuh rasa syukur, dalam senyum ini terdapat cintaku yang tak terhingga untukmu.
Anak Kerang
Pada suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengaduh pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek.
"Anakku," kata sang ibu sambil bercucuran air mata, "Tuhan tidak memberikan pada kita bangsa kerang sebuah tangan pun, sehingga Ibu tak bisa menolongmu.
Sakit sekali, aku tahu anakku. Tetapi terimalah itu sebagai takdir alam." "Kuatkan hatimu.
Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat", kata ibunya dengan sendu dan lembut.
Anak kerang pun melakukan nasihat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakit bukan alang kepalang. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan, bertahun-tahun lamanya. Tetapi tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama
makin halus.
Rasa sakit pun makin berkurang. Dan semakin lama mutiaranya semakin besar.
Rasa sakit menjadi terasa lebih wajar.
Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengkilap, dan berharga mahal pun terbentuk dengan sempurna.
Penderitaannya berubah menjadi mutiara, air matanya berubah menjadi sangat berharga. Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun-tahun, lebih berharga daripada sejuta kerang lain yang cuma disantap orang sebagai kerang rebus di pinggir jalan.
Cerita di atas adalah sebuah paradigma yang menjelaskan bahwa penderitaan adalah lorong transendental untuk menjadikan "kerang biasa" menjadi "kerang luar biasa". Karena itu dapat dipertegas bahwa kekecewaan dan penderitaan dapat mengubah "orang biasa" menjadi "orang luar biasa".
Banyak orang yang mundur saat berada di lorong transendental tersebut, karena mereka tidak tahan dengan cobaan yang mereka alami. Ada dua pilihan sebenarnya yang bisa mereka masuki, menjadi `kerang biasa' yang disantap orang, atau menjadi `kerang yang menghasilkan mutiara'.
Sayangnya, lebih banyak orang yang mengambil pilihan pertama, sehingga tidak mengherankan bila jumlah orang yang sukses lebih sedikit dari orang yang `biasa-biasa saja'.
So..sahabat mungkin saat ini kamu sedang mengalami penolakan, kekecewaan, patah hati, atau terluka karena orang-orang disekitar kamu..cobalah untuk tetap tersenyum dan tetap berjalan di lorong tersebut, dan sambil katakan didalam hatimu.. "Airmataku diperhitungkan Tuhan..dan penderitaanku ini akan
mengubah diriku menjadi mutiara-mutiara..."
MEMPERTAHANKAN SEBUAH KESUKSESAN
berat. Anda dituntut untuk bisa mempertahankan kesuksesan yang telah berada dalam genggaman anda. Karena tentu anda nggak rela kan sukses yang telah anda gapai dengan susah payah, hilang begitu saja…? So, bagi anda yang sudah tergolong sukses berikut ini adalah kiat untuk mempertahankan kesuksesan anda :
1. ANALISIS DIRI DAN TINGKATKAN KOMPETENSI
Majunya karir seseorang tidaklah ditentukan oleh lamanya masa kerja. Melainkan dari `kompetensinya'. Orang yang memiliki kompetensi adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian di bidangnya. Jika
anda supervisor, pikirkan baik-baik apakah anda telah berusaha menjadi supervisor yang baik ? Apakah anda telah memiliki kemampuan teknis yang memadai ? Apakah selama ini anda sudah bekerjasama dengan baik dengan rekan, atasan dan bawahan ? Kalau beberapa kompetensi ini belum anda penuhi berarti anda harus segera
meningkatkan kompetensi dengan cara belajar dari pengalaman. Riset menunjukkan bahwa selain mempelajari sesuatu yang baru, mereka yang berhasil juga selalu belajar dari kesalahan dan pengalamannya yang lalu.
2. JANGAN BERHENTI MENGEMBANGKAN DIRI
Walau anda cukup puas dengan kesuksesan yang telah anda dapatkan, anda tidak bisa berhenti pada kesuksesan tersebut. Pengembangan diri harus terus dilakukan. Banyak cara yang dapat anda pilih untuk
mengembangkan diri. Misalnya melalui pelatihan kerja, banyak membaca pengetahuan sesuai dengan bidang kerja, ataupun belajar dari keberhasilan orang-orang di sekeliling anda. Kalau perlu anda bisa belajar secara langsung dari atasan anda tentang cara-cara meraih
prestasi.
3. CIPTAKAN NILAI TAMBAH DENGAN INISIATIF
Selama ini banyak yang merasa `malas' berinisiatif di kantor karena khawatir beban kerjanya akan bertambah. Selain itu alasan yang paling sering dikemukakan adalah `khawatir di cap `carmuk' atau cari muka. Padahal kalau anda terus terbenam pada anggapan semacam ini, anda tidak ada bedanya dengan karyawan yang biasa-biasa saja.
Kesuksesan yang telah anda raih pun akan mengalami `stagnant' atau bahkan kemunduran. Makanya, nggak perlu takut-takut untuk berinisiatif di kantor. Misalnya, jika di kantor ada proyek penting yang akan dikerjakan, sementara anda tidak dilibatkan dalam proyek tersebut, kalau anda merasa `mampu' nggak perlu malu untuk
menawarkan diri dalam proyek itu. Masalah ditolak atau diterima itu urusan belakangan. Yang penting anda harus mengajukan argumen yang kuat bahwa anda mampu dan memiliki ide-ide cemerlang untuk proyek tersebut.
4. KEMBANGKAN KOMPETENSI DI BIDANG LAIN
Kompeten di bidangnya jelas merupakan suatu keharusan untuk mempertahankan kesuksesan karir anda. Tetapi, alangkah lebih baiknya jika anda memiliki kompetensi yang bisa dimanfaatkan di bidang lain (transferable competencies'). Sehingga kesuksesan anda akan lebih
fleksibel. Misalnya jika selama ini anda sudah sukses sebagai `Public Relation' yang handal di sebuah perusahaan, akan lebih baik lagi jika anda juga memiliki kompetensi di bidang manajemen manusia atau lainnya. Sehingga kompetensi anda di bidang lain membuat anda
lebih `berpeluang' untuk promosi ke jenjang yang telah tinggi.
Nah sudahkah anda mempertahankan kesuksesan anda dengan cara di atas…? Jangan lupa harga sebuah kesuksesan amatlah `mahal', karena itu jangan sampai kesuksesan anda lepas dari genggaman
Proses Sukses
Cita-cita untuk menjadi ahli pidato handal juga membuatnya rajin mendengarkan pidato orang lain. Dikisahkan pada suatu malam ia pernah berjalan kaki sekitar 30 kilometer hanya untuk mendengarkan sebuah pidato. Saat tengah malam, dalam perjalanan pulang, ia menyusun kembali intisari pidato tadi. Intisati ini kemudian dijadikannya bahan untuk berlatih.
Untuk mengembangkan teknik dan daya tarik pidatonya, pemuda ini juga mengikuti sejumlah kursus dan seminar. Dia juga tekun dalam berlatih dan senantiasa berupaya memperbaiki kesalahan-kesalahannya. Bertahun-tahun kemudian ia menjadi seorang negarawan sekaligus ahli pidato yang terkenal. Tahukah Anda siapa orangnya? Ia adalah Abraham Lincoln, seorang presiden Amerika yang luar biasa dan namanya dikenang sepanjang masa.
Dari kisah sederhana ini, kita setidaknya bisa menarik beberapa pelajaran berharga. Pertama, kesuksesan bukanlah suatu kebetulan. Kita tidak bisa tiba-tiba bangun di pagi hari dengan keadaan yang tiba-tiba saja sesuai dengan cita-cita kita. Hidup bukanlah sebuah pertunjukan sulap! Emerson benar ketika berkata, "Masa depan adalah milik mereka yang mempersiapkan diri baginya." Kita harus melakukan sesuatu untuk menggapai masa depan yang lebih baik.
Pelajaran kedua, kesuksesan membutuhkan sebuah proses. Sayangnya, banyak orang yang ingin menggapai kesuksesan namun tidak mau menjalani proses yang ada. Kehidupan modern yang serba instant terkadang membuat kita lupa bahwa segala sesuatu membutuhkan proses. Mana mungkin kita dapat menikmati buah durian yang lezat sehari setelah kita menanam bijinya? Bukankah kita harus memupuk, menyiram serta merawatnya dengan baik sehingga biji tersebut dapat tumbuh menjadi pohon dan berbuah lebat?
Orang bijak kerap mengatakan kalau sukses adalah sebuah perjalanan (success is a journey). Ibarat orang yang selalu bersemangat menaiki satu per satu anak tangga yang ada, kita harus bersedia melalui tahapan-tahapan tersebut dengan sabar.
Pelajaran ketiga yang dapat kita tarik dari kisah di atas adalah sukses membutuhkan perjuangan dan pengorbanan. Pepatah mengatakan, tidak ada kesuksesan tanpa pengorbanan. Itu tepat! Tetapi, berapa banyak dari kita yang sungguh menerapkan prinsip ini dalam hidup kita?
Pengorbanan itu bisa saja berupa waktu, uang, tenaga, perasaan, dan sebagainya. Orang-orang sukses senantiasa mengisi waktu mereka dengan kegiatan yang semakin mendekatkan mereka kepada impian mereka. Sementara teman-teman Lincoln sedang asyik bermain atau pacaran, ia telah larut dalam kegiatan latihan, mengikuti kursus berpidato atau membaca buku-buku bermutu.
Dalam berbagai kesempatan saya sering mengatakan, jika Anda mau melakukan apa yang tidak mau dilakukan orang lain, tentu Anda bisa memperoleh apa yang tidak diperoleh orang lain. Orang-orang sukses bukanlah manusia super. Mereka hanyalah orang yang mau melakukan sesuatu sementara orang lain menolaknya.
Orang-orang sukses juga berkorban dalam hal keuangan. Sementara para pemuda sebaya Lincoln menghabiskan uang untuk berfoya-foya, Lincoln memanfaatkan dananya yang terbatas itu untuk membeli buku dan mengikuti kursus berpidato. Ia sepenuhnya sadar kalau uang dikeluarkannya adalah sebuah investasi demi membangun masa depannya.
Pengorbanan lain misalnya adalah dalam hal tenaga. Ada orang yang menghabiskan energinya hanya untuk melakukan aktivitas yang sesungguhnya tidak berguna, seperti melamun atau bermalas-malasan. Itulah sebabnya Lincoln pernah berkata, "Things may come to those who wait, but only the things left by those who hustle." Ya, banyak hal yang bisa didapatkan oleh mereka yang kerjanya hanya menunggu, namun hal-hal yang disisakan oleh mereka yang giat dalam bekerja.
Orang-orang sukses juga kerap harus berkorban dalam hal perasaan. Mereka kerap harus kuat, tabah dan tahan mental menghadapi cercaan dan penghinaan, termasuk dari orang-orang yang dekat dengan mereka. Terkadang mungkin akan timbul rasa malu ketika bertemu dengan rekan-rekan sebaya mereka yang sudah lebih dulu berhasil, namun rasa malu itu tidak menyurutkan langkah mereka untuk terus berjuang. Mereka senantiasa berpegang teguh pada harapan akan masa depan yang lebih baik.
Perkenankanlah saya menutup jumpa kita dengan sebuah pesan dari hati saya yang paling dalam. Kehidupan adalah sebuah sarana yang disediakan Tuhan bagi Anda dan saya untuk meraih sesuatu yang berguna bagi diri kita dan sesama serta terlebih-lebih untuk memuliakan nama-Nya di muka bumi ini. ***
Rule Your Mind Or It Will Rule You
Pikiran merupakan hamba yang sangat berguna namun merupakan majikan yang paling kejam. Oleh sebab itu, berhati-hatilah dengan pikiran anda. Berita baiknya, sebelum saya menjelaskan maksud pernyataan di atas, adalah bahwa manusia adalah satu-satunya mahluk di dunia ini yang memiliki kemampuan berpikir mengenai proses berpikir. Istilah teknisnya adalah metakognisi. Berita buruknya adalah bahwa sangat banyak orang yang tidak sadar, tidak tahu, pura-pura tidak tahu, atau bahkan tidak mau tahu bahwa mereka sebenarnya memiliki kemampuan ini. Dan oleh sebab itu mereka tidak pernah sadar bahwa seumur hidup mereka telah menjadi budak atau hamba dari pikiran mereka sendiri.
Apapun yang terjadi di dalam hidup kita merupakan realisasi dari pikiran kita yang dominan. Semakin kita memikirkan hal yang tidak kita inginkan, maka kita semakin cenderung mendapatkannya. Ada seorang remaja putri, yang tidak suka dengan tingkah laku ibunya dan berkata, "Nanti, kalau saya dewasa, saya tidak akan jadi seperti ibu saya." Apa yang terjadi saat ia dewasa? Ia menjadi persis seperti ibunya. Mengapa? Karena semakin ia pikirkan bahwa ia tidak mau menjadi seperti ibunya, maka pikiran ini menjadi semakin dominan, semakin menguasai dirinya, dan dengan demikian mengarahkan ia untuk menjadi seperti ibunya.
Demikian juga orang gagal, yang pencapaian prestasi hidupnya rendah. Coba anda tanyakan pada mereka, "Apa yang anda ingin capai dalam hidup?" Mereka akan selalu berkata, "Saya ingin agar hidup saya tidak kekurangan, tidak miskin, tidak susah, tidak menderita, tidak ini...., tidak itu....." Yang mereka katakan selalu apa yang tidak mereka ingin terjadi pada diri mereka. Namun yang tidak mereka sadari adalah semakin mereka fokus untuk menghidari apa yang tidak mereka inginkan maka pikiran mereka akan semakin membuat hal itu menjadi kenyataan.
Sebaliknya kalau orang sukses ditanya, "Apa yang anda ingin capai dalam hidup?" maka mereka pasti akan menjawab, "Saya ingin menjadi pengusaha sukses, saya ingin membantu orang yang tidak mampu dengan kekayaan saya, saya ingin mendirikan panti asuhan, saya ingin menyekolahkan anak ke luar negeri, saya ingin......., saya ingin........" Semua jawaban itu selalu yang positip. Anda bisa lihat bedanya sekarang?
Anda mungkin akan bertanya, "Mengapa terjadi perbedaan hasil antara orang gagal dan orang sukses, padahal mereka memikirkan tujuan yang sama?" Sebelum saya jawab, saya perlu meralat pertanyaan anda. Mereka memang terkesan memikirkan hal yang sama, padahal tidak sama. Bukankah tidak mau hidup miskin sama dengan hidup dalam kelimpahan? Bukankah hidup tidak menderita sama dengan hidup senang atau bahagia? Secara bahasa, apa yang mereka nyatakan memang artinya sama. Tapi secara kerja pikiran, kedua pernyataan itu bertolak belakang. Lho, koq bisa?
Sekarang saya ingin bermain dengan pikiran anda sejenak. Coba anda lakukan hal berikut ini. Saya ingin anda untuk tidak memikirkan seekor gajah warna merah muda. Sekali lagi, saya minta anda tidak memikirkan gajah warna merah muda. OK! Berhenti sejenak. Lakukan eksperimen kecil ini. Setelah itu baru anda boleh meneruskan membaca.
Bila anda melakukan dengan benar apa yang saya minta maka pikiran anda malah memikirkan seekor gajar warna merah muda. Mengapa bisa terjadi demikian? Bukankah perintahnya tadi adalah anda diminta tidak memikirkan gajah merah muda?
Inilah perbedaan kerja bahasa dan kerja pikiran. Secara struktur kalimat, instruksi yang saya berikan sudah benar. Namun tidak demikian bila instruksi ini mau dilaksanakan oleh pikiran. Bahasa mengenal negasi. Pikiran tidak. Kalimat "tidak memikirkan" secara kaidah bahasa memang berarti " tidak boleh memikirkan atau jangan memikirkan". Namun di pikiran, untuk bisa menegasi suatu pernyataan maka yang terjadi adalah harus terlebih dahulu muncul "sesuatu" untuk kemudian dinegasi.
Dalam contoh yang saya berikan, untuk bisa "tidak memikirkan gajah merah muda", maka yang terjadi di pikiran adalah:
1. pikiran harus memunculkan gambar gajah warna merah muda
2. baru setelah itu pikiran akan menegasi gajah merah muda
Namun, begitu gambar gajah merah muda telah muncul di pikiran maka efek negasi tidak berlaku. Artinya, gambar gajah merah muda itu akan tetap berada di dalam pikiran. Semakin dominan pikiran itu maka semakin kuat pengaruhnya pada diri seseorang.
Hal ini sama efeknya dengan orangtua yang "memotivasi" anaknya, yang malas belajar, dengan kalimat, "Nak, jangan malas. Kalau malas kamu nggak bisa sukses". Apa yang terjadi? Anaknya justru tambah malas dan tambah sulit sukses. Demikian juga saat orangtua mendorong anak untuk rajin bangun pagi dengan, "Kalau bangun jangan suka telat. Jangan suka bangun siang. Nanti bisa telat masuk sekolah." Apa yang terjadi? Anaknya tetap bangunnya telat. Mengapa bisa demikian?
Komunikasi mengandung tiga hal. Pertama adalah ide, kedua adalah gambaran mental, dan yang ketiga adalah emosi. Saat orangtua berkata jangan bangun telat, maka ini adalah ide. Selanjutnya dalam pikiran akan muncul gambar orang yang bangun telat. Setelah itu muncul emosi. Kalau emosi yang muncul adalah ia merasa enak kalau tidur sampai siang, maka kebiasaan ini akan semakin kuat.
Untuk dapat benar-benar bisa mengendalikan pikiran kita harus menyadari bahwa kita dan pikiran kita adalah dua hal yang berbeda. Dengan kata lain, kita menggunakan pikiran namun pikiran bukanlah diri kita. Diri kita adalah sebuah kesadaran yang menggunakan pikiran sebagai alat untuk menghasilkan buah pikir. Kesadaran ini merupakan langkah awal untuk mengendalikan pikiran. Untuk mudahnya anda cukup mengingat tiga hukum pengendalian pikiran berikut:
Hukum pengendalian pikiran yang pertama berbunyi: Buat pikiran anda memikirkan apa yang anda ingin pikirkan.
Pikiran selama ini telah dengan sangat bebas memikirkan apapun yang "ia" inginkan. Dengan demikian selama ini pikiran yang mengendalikan diri anda. Sekarang, setelah menyadari hal ini, anda perlu membalik prosesnya, kenali bahwa pikiran hanyalah merupakan suatu aktivitas, yang dapat berjalan sesuai dengan keinginan anda. Untuk dapat mengendalikan pikiran, anda harus disiplin dalam menjalankan hukum pertama ini. Belajarlah untuk mengatur pikiran seperti anda menjalankan sebuah mesin. Anda dapat menyalakan atau mematikan menurut keinginan anda.
Hukum pengendalian pikiran yang kedua berbunyi: Buat pikiran anda berpikir saat anda menginginkannya berpikir dan berhenti berpikir saat anda menginginkannya berhenti.
Bagi kebanyakan orang pikiran mereka dapat melakukan apa saja, meskipun tanpa persetujuan mereka, sehingga pikiran yang menentukan apa yang akan ia pikirkan. Akibatnya, pikiran yang muncul sering kali tidak terkendali dan mengakibatkan pikiran yang kacau. Untuk mengatasi hal ini anda harus bisa menjadi tuan dari pikiran anda, bukan sebaliknya. Gunakan pikiran saat anda ingin menggunakannya dan tidak menggunakannya saat anda tidak ingin menggunakannya. Dengan kata lain, anda harus belajar untuk bisa membuat pikiran menjadi tenang saat anda menginginkannya tenang.
Hukum pengendalian pikiran yang ketiga berbunyi: Menjadi pengamat dari pikiran yang anda pikirkan.
Semakin ahli anda dalam memainkan peran sebagai pengamat dalam mengamati pikiran maka anda akan semakin mampu menguasai pikiran. Mainkan peran pengamat dalam setiap bentuk kegiatan mental yang anda lakukan. Jadikan hal ini sebagai sebuah kebiasaan. Bila anda mampu menjadikan peran pengamat sebuah kebiasaan, maka kebiasaan ini akan sangat membantu mengembangkan kemampuan persepsi anda. Selanjutnya anda akan mampu mengendalikan pikiran dan berpikir secara sadar.
Pada mulanya, keadaan pikiran orang pada umumnya relatif tidak terstruktur, obyektif, fleksibel, dan terbuka terhadap pengalaman belajar baru. Seiring berjalannya waktu, kondisi ini perlahan tapi pasti berubah menjadi semakin kaku, bias, dan sulit menerima persepsi, pembelajaran, atau respon yang tidak dapat diterima oleh struktur sebelumnya. Pada akhirnya, seluruh ruang lingkup kesadaran pikiran sadar didikte dan tunduk pada kerangka berpikir yang tadinya dibentuk sebagai landasan untuk mengembangkan kemampuan berpikir itu sendiri.
Pikiran sadar atau rasional sebenarnya merupakan pikiran yang paling tidak rasional. Mengapa demikian? Pikiran rasional, berdasarkan kesan yang diterimanya melalui perspektif yang terbatas, membentuk struktur-struktur yang kemudian menentukan apa yang akan diterima dan ditolaknya secara bebas. Mulai saat itu tidak peduli bagaimana dunia berjalan, pikiran rasional akan mengikuti aturan yang diciptakannya sendiri dan mencoba memaksa dunia mengikuti aturan itu. Celakanya lagi, kita menggunakan pikiran sadar untuk berpikir, menganalisis, mensistesis, dan mengevaluasi.
Saya ingin mengakhiri artikel ini dengan satu kutipan favorit saya sebagai berikut:
"I think, therefore I am" --Descartes
Bila diterjemahkan bebas artinya "Saya berpikir, maka saya ada". Sebaliknya ada pihak yang menentang pendapat Descartes dengan beragumentasi, "Saya ada, maka saya bisa berpikir".
Nah, pertanyaan saya pada anda, manakah yang benar "Saya berpikir, maka saya ada", ataukah "Saya ada, maka saya bisa berpikir"?
Selamat berpikir !!