About

Pages

Selasa, 07 Juli 2009

Kapulaga

kapulogo.jpg

KAPULAGA

Nama latin: Amamum campactum soland

Famili : Zingiberaceae

Daerah : Bali : Kapolagha, Jawa : Kapulaga, Madura: Kapulaga, Sunda : Palago, Minangkabau : Pelaga puwar

Asing : Ronde Kardemon

Sifat Kimiawi : Tumbuhan ini kaya kandungan kimia, yang sudah diketahui a.l. minyak terbang‑sineol, terpineol dan alfaborneol, beta-kamper, protein, gula, lemak dan silikat.

Efek Farmakologis : Tanaman ini memiliki sifat Rasa agak pahit, hangat. Penurun panas, anti tusif, peluruh dahak dan anti muntah.

Bagian tanaman yang digunakan : Seluruh tanaman dan buah.
Cara budidaya : Perbanyakan tanaman dg menggunakan rimpang. Pemeliharaan mudah, perlu cukup air dg cara penyiraman yg cukup, menjaga kelembaban dan pemupukan terutama pupuk dasar.

Wilayah :
Kapulaga berasal dari hutan tropis di daerah India Selatan dan Srilangka. Kapulaga diperkenalkan ke negara Eropa oleh bangsa Arab sebagai bumbu. Tanaman ini juga tumbuh dinegara Thailand, Kamboja, Malaysia Barat, dan Filipina, terutama di wilayah berbukit yang dingin, didaerah lembah dan terlindung. Di Indonesia kapulaga ditemukan tumbuh liar dan ditanam di wilayah perbukitan di daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Ukuran :
Tumbuh-tumbuhan ini tumbuh berumbi akar dengan tinggi antara 2 – 3 m. Daunnya lonjong berujung runcing dengan panjang sekitar 30 cm dan lebar 10 cm. Bunganya (simetris dua sisi, berwarna kemerah-merahan dan terbagi menjadi 3 bagian) dapat dibedakan menurut perbedaan jenis varietas setempat. Dari sana akan dihasilkan buah kotak berwarna putih yang harum sehingga bisa digunakan sebagai obat maupun bumbu. Kapulaga yang diperdagangkan terdiri atas kapsul kering, bersisi tiga, lonjong atau bundar, berwarna abu-bu coklat, yang terbagi atas tiga ruang, berisi padat dengan benih bersudut yang berwarna coklat. Biji-biji tersebut mempunyai rasa pedas, kamfer, berbau wangi, dan terasa dingin pada lidah jika dimamah. Buahnya berada dalam tandan berbentuk bulat kecil , kadang berbulu dan berwarna kuning kelabu. Kapulaga sabrang (Elettaria cardamomum L.) Maton yang berasal dari lran lebih harum baunya.Jika terlalu banyak mengunakan kapulaga maka akan mengganggu kerja cairan lambung.

Kandungan & Manfaat :
Ekstrak (dimasak dengan air) dari seluruh tumbuh-tumbuhan dipakai sebagai obat terhadap flatulensi atau meteorismus (penimbunan gas dalam usus), kolik dan kelemahan. Tumbuh-tumbuhan yang ditumbuk halus bersama air dipakai sebagai obat gosok untuk penyakit encok. Ekstrak dari umbi akar dipergunakan sebagai obat demam. Bijinya adalah bahan mamah, dipakai juga sebagai bumbu (untuk kue) dan sebagai obat, contohnya untuk mengobati kesulitan bernapas, mulut berbau (futor exore) dan untuk mengobati batuk dan gatal ditenggorokan dengan memamahnya. Dalam bahan biji terdapat minyak kardamon yang mengandung terpineol, terpinylasetat, sineol, borneol dan sabinen, zat putih telur, calcium-oksalat dan silisium. Selain itu juga mengandung minyak atsiri (alfaborneol dan betakamfer) yang berkhasiat untuk mengencerkan dahak, memudahkan pengeluaran angin dari perut, menghangatkan, membersihkan darah, menghilangkan rasa sakit, mengharumkan.


Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya.
1. KEJANG PERUT, REMATIK : Semua bagian tumbuhan ini termasuk akarnya direbus selama lebih kurang lebih seperempat jam dengan disaring, airnya diminum.

2. DEMAM, PANAS : Batang direbus selama lebih kurang seperempat jam kemudian disaring. airnya diminum.
3. Batuk : Buah dikunyah.
4. Mencegah Mual : buah direbus dan dimakan.
5. Bau Badan : rimpang direbus secukupnya dan diminum airnya.
6.
RADANG AMANDEL, GANGGUAN HAID, KEJANG PERUT, OBAT KUMUR, INFLUENZA, RADANG LAMBUNG, SESAK NAPAS, BADAN LEMAH (SEBAGAI TONIKUM) : Buah direbus, makan dan masih banyak yang lainnya.


Kasingsat

kasingsat.jpg

KASINGSAT (Cassia occidentalis Linn )

Famili : Caesalpiniaceae

Daerah : Sunda : kasingsat, Jawa : menting, Melayu : kopi andelan, Simalor : bulinggang alas

Asing :

Sifat Kimiawi : Tumbuhan ini kaya kandungan kimia yang sudah diketahui. antara lain : Daun : Demeric anthrone glikosida, suatu pencahar yang sangat poten. Akar : alfa-hydroxy‑anthraquinone 1,8‑dihydroxy-anthraquinone , quercetin, emodin, heterodi-anthrone, chrysophanol.

Efek Farmakologis : Rasa pahit, dingin, agak beracun. Pengobatan radang mata, perangsang nafsu makan. pencahar (laxans), anti radang.

Bagian tanaman yang digunakan : Daun, biji, batang dan akar dikeringkan dibawah sinar matahari.
Cara budidaya :
Perbanyakan tanaman dg menggunakan biji. Pemeliharaan mudah, perlu cukup air dg cara penyiraman yg cukup, menjaga kelembaban dan pemupukan terutama pupuk dasar.

Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya.

SAKIT KEPALA BERULANG : Daun 30 gram direbus dengan 4 gelas air sampai menjadi dua gelas, dinginkan. Saring, minum 2 kali 1 gelas.

DIGIGIT ULAR : Segenggam daun segar dilumatkan, kemudian diperas, airnya diminum dan ampasnya dibubuhi pada luka gigitan.

SULIT BUANG AIR BESAR, DYSENTRI, DIARE KRONIS, NYERI ULU HATI : Tanaman kering 10 ‑ 15 gram direbus dengan 4 gelas air sampai menjadi dua gelas. dinginkan saring, minum 2 kali 1 gelas.

BATUK, SESAK NAPAS, RADANG PARU-PARU : Tanaman kering 10 ‑ 15 gram direbus dengan 4 gelas air sampai menjadi dua gelas. Dinginkan saring, minum 2 kali 1 gelas.

KEPUTIHAN (FLOUR ALBUS) : Daun muda yang dikukus sebagai lalap berkhasiat terhadap keputihan.

HEPATITIS : Tanaman kering 10 ‑ 15 gram direbus dengan 4 gelas air sampai menjadi dua gelas dinginkan, saring, minum 2 kali 1 gelas.




Katu

katu01.jpg

KATU

Nama latin: Sauropus androgynus L. Merr

Nama daerah: Katuk; Daun katu; Katukan; Katuk manuk; Babing; Memata; Cekop manis; Simani; Keratur

Deskripsi tanaman: Tanaman perdu tinggi sampai 3,5 m. Daun berbentuk bulat telur berwarna hijau, menyirip ganda dan jumlahnya banyak. Buah berwarna putih, kecil dan melekat pada cabang dan rantingnya.

Habitat: Tumbuh liar dihutan-hutan dan ladang-ladang yang terbaik di daerah dengan ketinggian 1300 m dpl.

Bagian tanaman yang digunakan: Daun ; Akar

Kandungan kimia: Zat protein; Lemak; Kalsium; Posfor; Besi; Vitamin A; Vitamin B1; Vitamin C

Khasiat: Antipiretik; Laktagog

Nama simplesia: Sauropi Folium


Resep tradisional:



Demam:


Akar katu 4 g; Air 110 ml, Dibuat infus, Diminum 2 kali sehari; tiap kali minum 100 ml; diulang selama 4 hari.



Pelancar ASI:


Daun katu segar beberapa helai; Daun bayam; Daun lembayung; Daun Sawi; Kacang panjang; Kacang koro; Jantung pisang; Buah labu air; Buah labu merah, Dijadikan sayuran, Dimakan secara bergantian



Kayu Manis

kayumanis.jpg

KAYU MANIS

Nama latin: Cynamomum aromaticum Nees

Nama daerah: Sinamon; Keningar

Deskripsi tanaman: Tinggi tanaman 6-12 m, akan tetapi pada tempat yang cocok bisa mencapai 18 m. Batang berwarna keabu-abuan dan berbau harum, percabangan dekat tanah, pada ranting tua sering tidak tumbuh daun-daun baru (gundul), tajuk kekar, dan mahkotanya berbentuk kerucut. Daun berbentuk bulat telur, agak memanjang dengan ujung bulat/tumpul, meruncing dan lokos (licin dan mengkilap), dan berwarna merah pada waktu masih muda, dan berubah menjadi hijau tua di permukaan atas dan pucat keabu-abuan di bagian bawah. Bunga kecil, tidak menarik, berbentuk lonceng dengan bau yang tidak enak, dan tumbuh dalam ketiak daun dan dipucuk-pucuk ranting, warnanya putih kekuning-kuningan, dan berbunga pada bulan Juli hingga September. Buah buni memanjang berwarna merah coklat.

Habitat: Tumbuh liar di ladang dan hutan pada dataran 1-1200 m dpl.

Bagian tanaman yang digunakan: Kulit kayu

Kandungan kimia: Minyak atsiri; Tanin; Damar; lendir

Khasiat: Analgesik; Stomakik; Aromatik

Nama simplesia: Cinnamomi aromatici Cortex


Resep tradisional:



Mencret


Kayu manis(Padang)3 g; Buah kayu ules 2 g; Rasuk angin 2 g; Rimpang kencur segar 8 g; Ketumbar 3 g; Jintan hitam 2 g; Mungsi 2 g; Rimpang lempuyang 10 g; Pulosari 2 g; Buah adas 2 g; Biji kedaung 4 butir; Air sedikit, Dipipis hingga menjadi pasta, Ditapalkan di seluruh bagian perut; dan pakailah gurita





Kayu Manis Cina


KAYU MANIS CINA ( Cinnamomum cassia Presl.)

Famili : Lauraceae

Daerah :

Asing : Chinesse Cinnamomum, Rou gui (Cina)

Sifat Kimiawi : Tumbuhan ini kaya dengan kandungan kimia, yang sudah diketahui antara lain Kulit Kayu : Cinnamic aldehyde, cinnamyl acetate, cinnzcylanol cinnzcylanine. phenypropyl acetate, tanin, saffrol. Buah mentah: Cinnamic aldehyde. cournarin, traps‑cinnamic acids, beta sitosterol, Choline, protoca-techuric acid, syringe acid.

Efek Farmakologis : Tanaman ini memiliki sifat Kulit kayu : Pedas. manis. panas. Sedikit beracun (toksik). Masuk meridian ginjal, limpa dan kandung kemih. Menguatkan “Yang”, menghangatkan limpa dap ginjal, melancarkan peredaran darah, menghilangkan sakit­menambah napsu makan (stomakik) peluruh kentut (karminatif). Ranting muda : Pedas. manis. hangat. Masuk merindian kandung kemih. jantung dan paru‑paru, Peluruh keringat (diaforetik) mengendurkan otot (muscle relaxant), menghangatkan dan melancar-kan sirkulasi di meridian, melancarkan pernapasan.

Bagian tanaman yang digunakan : Kulit kayu dan ranting, dikeringkan untuk penyimpanan.
Cara budidaya :
Perbanyakan tanaman dg menggu-nakan biji. Pemeliharaan mudah, perlu cukup air dg cara penyiraman yg cukup, menjaga kelembaban dan pe-mupukan terutama pupuk dasar. Tanaman ini. menghendaki tempat yang cukup matahari atau sedikit terlindung.

Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya.
SAKIT LAMBUNG, DIARE, GANGGUAN PENCERNAKAN : Bubuk kulit kayu 1,5 gram diseduh dengan air hangat, Minum, lakukan 2 kali sehari.

SHOCK, DEMAM, KAKI TANGAN BERKERINGAT. BATUK KARENA PARU‑PARU DINGIN, SESAK NAPAS, REMATISM, NYERI HAID (DYSMENORRHEA), TIDAK DATANG HAID (AMENORRHEA) TEKANAN DARAH TINGGI, NYERI PADA UJUNG JARI (FROST‑BITE), TUMOR DALAM PERUT (TUMOR ABDOMEN) : Bubuk kulit kayu 0,5 ‑ 2,5 gram diseduh dengan air hangat, Minum, lakukan 2 kali sehari.

DEMAM, FLU KARENA ANGIN DINGIN, BATUK SESAK BENGKAK MENAHAN CAIRAN, BENGKAK KARENA JANTUNG DAN GINJAL. SAKIT OTOT (RHEUMATISM), NYERI HAID, TIDAK DATANG HAID. EPILEPSI : Bubuk ranting muda 1,5 ‑ 6 g digodok atau digiling menjadi bubuk, diseduh dengan air hangatMinum.

KONTRA INDIKASI : Sedikit beracun dan wanita hamil, penderita demam, Yin lemah, Yang kuat, penyakit pendarahan, dilarang minum.

Kayu Putih

kayuputih.jpg

KAYU PUTIH

Nama latin: Melaleuca leucadendra L.

Nama daerah: Kayu gelam; Gelam; Ghelam; Waru gelang; Ilano

Deskripsi tanaman: tanaman berupa pohon tinggi lebih kurang 10 m. Batang berkayu, bulat, kulit mudah mengelupas, bercabang, warna kuning kecokletan. Daun tunggal, bentuk lanset, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, permukaan berbulu, pertulangan sejajar, warna hijau. Bunga majemuk, bentuk bulir, panjang 7-8 cm, mahkota 5 helai, warna putih. Buah kotak, beruang tiga, tiap ruang terdapat banyak biji.

Habitat: Tumbuh di daerah berawa-rawa bahkan dalam air, dataran rendah ataupun di pegunungan.

Bagian tanaman: Daun ; Minyak dari daun ; Buah

Kandungan kimia: Minyak atsiri (Kayuputol, terpineol); Tanin

Khasiat: Diaforetik; Analgesik; Desinfektan; Ekspektoran; Antispasmodik

Nama simplesia: Melaleucae leucadendrae Folium, Oleum Malaleucae leucadendrae aethereum


Resep tradisional:


Batuk, Demam, Nyeri haid:


Minyak kayu putih secukupnya; Jeruk nipis 1 buah; Kapur sirih 2 jari tangan, Peras buah jeruk nipis, kemudian tambahkan Kapur sirih dan Minyak kayu putih kemudian diaduk sampai tercampur, Dioleskan pada punggung dan dada; Untuk nyeri haid dioleskan pada perut.

Nyeri sendi, Akar pepaya 10 potong; Garam 1 sendok makan; Minyak kayu putih 2 sendok makan, Masukkan ramuan tersebut dalam botol sirup, tambahkan arak atau alkohol, tutup rapat. Botol tersebut dijemur di sinar matahari selama 10 hari.





Kayu Rapat

kayurapet.jpg

KAYU RAPAT

Nama latin: Parameria laevigata

Nama daerah: Kayu rapet; Megat sih; Pegat sih; Madak si

Deskripsi tanaman: Semak menjalar, batang membelit, berkayu, berambut, cokelat. Daun tunggaal, lanset, berhadapan, pangkal dan daun meruncing, daun muda berwarna hijau kemerahan setelah tua berwarna hijau. Perbungaan bentuk malai, mahkota bentuk corong, warna putih. Buah polong. Biji bulat, warna cokelat kehitaman.

Habitat: Tumbuh liar di hutan pada dataran rendah samapai 1200 dpl.

Bagian tanaman yang digunakan: Kulit kayu

Kandungan kimia: Tanin; Asam protokatekol

Khasiat: Stomakik; Antipiretik; Desinfektan

Nama simplesia: Parameriae Cortex


Resep tradisional:


Mengecilkan rahim:


Kayu rapat 2 jari tangan; Rimpang Kunci pepet 7 buah; Kayu Mesoyi 1 jari tangan; Air 100 ml , Direbus, Diminum 1 kali sehari 100 ml.



Keputihan:


Kayu rapat 1 jari tangan; Kayu Mesoyi 1 jari tangan; Majakan 1/2 butir; Rimpang kunci pepet 2 buah; Kemukus 6 butir; Cengkih 2 buah; Jahe Sukun 1 buah; Jintan Putih 5 butir; Air 110 ml., Direbus, Diminum 1 kali sehari 100 ml.



Kayu Ules

KAYU ULES

Nama latin: Helicteres isora L

Nama daerah: Jelumpang; Dlumpang; Puteran; Kayu mules

Deskripsi tanaman: Tumbuhan perdu, tinggi sampai 4 m. Berbatang basah, kulit kayu berserat-serat. Buah berbentuk dari 5 helai daun yang mengumpul seperti pilin. Tiap-tiap buah bertabung dan mempunyai satu baris biji kecil-kecil warna coklat tua.

Habitat: Tumbuh di daerah kering pada semak belukar, di hutan-hutan pada dataran rendah sampai 1200 m dpl.

Bagian tanaman yang digunakan: Buah ; Akar ; Kulit kayu

Kandungan kimia: Pigmen kloroplas; Pitosterol; Saponin; Gula; Flobatanin; Asam hidroksikarboksilat

Khasiat: Stomakik; Antipiretik

Nama simplesia: Isorae Frustus, Isorae Cortex


Resep tradisional:


Obat cacing:


Buah kayu ules 11 biji; air 110 ml, Direbus mendidih 15 menit, Diminum pagi dan sore.



Rematik:


Kulit kayu ules 10 g; Akar 10 g; Air 110 ml, Direbus sampai mendidih, Diminum pagi sore.



Kecubung

kecubung.jpg

KECUBUNG

Nama latin: Datura metel L

Nama daerah: Kecubung; Kacubung; Kacobhung cobung

Deskripsi tanaman: Tanaman perdu batang berkayu, bentuk batang bengkok tinggi dapat mencapai 1,5 m. Percabangan membentang lebar dan biasanya ke arah satu sisi saja. Daun berhadapan, bentuk bulat bercangap. Bunganya berwarna ungu atau putih berbentuk terompet. Buahnya kotak bulat berduri, bijinya banyak berwarna coklat bulat pipih

Habitat: Tumbuh liar di hutan dan di pekarangan

Bagian tanaman yang digunakan: Bunga ; Daun ; Buah

Kandungan kimia: Alkaloid(skopolamina, hiosiamina, atropina); Flavonoid

Khasiat: Spasmolitik; Antitusif; Analgesik

Nama simplesia: Daturae albae Flos


Resep tradisional:



Bengkak:


Daun kecubung segar secukupnya; Minyak kelapa secukupnya, Daun dibasahi dengan minyak kelap, kemudian dipanggang lalu diremas, Ditempelkan pada kulit yang bengkak



Kuping kopok:


Buah kecubung 1 buah; Minyak jaitun/kelapa secukupnya, Buah kecubung dikeluarkan isinya lalu dipipis halus dan dicampur dengan minyak tadi lalu dimasukkan kembali pada kelontongannya lalu dipanasi sebentar hingga minyaknya panas; lalu diperas dengan kain, Minyak yang keluar kita gunakan untuk menetesi kuping yang sakit.



Sembelit:


Daun kecubung beberapa helai; Minyak kelapa sedikit, Diremas-remas, Letakkan remasan daun tersebut di perut.


Ketombe, Daun kecubung (kering)7 helai; Minyak kelapa 5 sendok makan, Masukkan dalam botol dan tutup; kemudian dipanaskan di bawah sinar matahari selama 7 hari, Dioleskan pada kulit kepala 2 kali sehari; pagi; sore.



Reumatik:


Daun kecubung segar 14 helai; Minyak kelapa 10 sendok makan, Daun kecubung dirajang dan dijemur kemudian ditambah minyak kelapa, simpan campuran tersebut selama 3 hari. Peras dan pisahkan minyaknya kemudian dihangatkan, Gosokkan pada bagian yang nyeri; bila perlu; tambahkan sedikit minyak kayu putih.



Terkilir:


Daun kecubung 14 helai; Sereh (dicacah halus)2 buah; Minyak kelapa 2 gelas, Campuran dididihkan lalu disimpan semalam di tempat tertutup. Campuran dipisahkan; minyaknya dihangatkan, Gosokkan pada bagian yang nyeri


Keji Beling

kejibeling.jpg

KEJI BELING

Nama latin: Reulla napifera Zoll Mor

Nama daerah: Daun picah beling; Keci beling; Enyoh kelo

Deskripsi tanaman: Tanaman semak, tinggi 1-2 meter. Batang beruas, bula, berbulu kasar, percabangan monopodial, warna hijau. Daun tunggal, berhadapan, bentuk lanset atau lonjong, tepi beringgit, ujung dan pangkal runcing, [anjang 9-18 cm, lebar 3-8 cm, bertangkai pendek, pertulangan menyirip, warna hijau. Bunga majemuk, bentuk bulir, mahkotabentuk corong, berambut, warna ungu. Buah bulat, warna coklat.

Habitat: Tumbuh liar di ladang pada daerah ternaungi di ketinggian 1-750 m dpl.

Bagian tanaman yang digunakan: Daun

Kandungan kimia: Garam alkali; Asam silikat; Karbonat; Triterpena

Khasiat: Diuretik

Nama simplesia: Reullaea Folium


Resep tradisional:


Kencing batu :


Daun Keji beling 1 gram; daun tembuyung 10 gram; Air 100 ml, Dibuat infus; diseduh; dipipis, Diminum 1 kali sehari 100 ml; Apabila dipipis diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir


Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya.

KENCING KURANG LANCAR : Daun segar 25 gram dicuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air bersih selama 15 merit. Setelah dingin disaring lalu minum sekaligus. Lakukan pada pagi atau siang hari.

BATU KANDUNG KENCING : Segenggam daun keji beling dan 1 tongkol jagung muda dicuci, lalu direbus dengan 2 liter air bersih sampai tersisa 1 liter. Setelah dingin disaring, lalu diminum. Lakukan pagi dan sore hari, masing­-masing I/2 gelas.

BATU KANDUNG EMPEDU : Daun keji beling segar 5 lembar, daun ungu segar 7 lembar, dicuci bersih lalu di rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas Minum seperti teh

KENCING MANIS : Daun segar 20 ‑ 50 gram, direbus dengan 6 gelas air sampai tersisa 3 gelas, dinginkan, disaring. Minum 3 kali 1 gelas per hari.

BATU GINJAL : Daun keji Beling 50 gram, meniran segar 7 batang, daun ungu 7 lembar. Dicuci dulu direbus dengan 4 gelas air sampai menjadi 2 gelas dinginkan, saring, minum 3 kali 2/3 gelas per hari. ATAU Daun keji beling 5 lembar, daun tempuyung segar 5 lembar tongkol jagung 6 buah, dicuci lalu direbus dengan 5 gelas air bersih sampai tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 3 kali minum, habis dalam sehari. Lakukan setiap hari sampai rasa sakit menghilang.

SEMBELIT : Ambil 1/2 genggam daun keji beling segar, cuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum.

WASIR : Daun segar 20 ‑ 50 gram, di rebus dengan 6 gelas air sampai tersisa 3 gelas, dinginkan, saring. Minum 3 kali 1 gelas per hari.





 

Blogger news

Blogroll

About